Lebih jauh Rizal menyampaikan, kawasan batu angus yang dilakukan penambangan dan dijadikan pemukiman warga hanya wilayah tertentu. Sebab, Bappelitbangda akan membuat master plan untuk memproteksi zonasi atau kawasan yang sudah dilakukan delineasi.
“Delineasi itu, Bappelitbangda akan dibantu oleh teman-teman dari IAGI untuk membuat batasan zonasi, karena yang didorong geopark Nasional itu Wisata Batu Angus, yang lain seperti Sulamadaha, Foramadiahi, dan Kastela itu sebagai penyangga saja. Tapi dari 32 geosat itu sentralnya di Wisata Batu Angus,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan, ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Maluku Utara (IAGI) Abdul Kadir D.Arif.
Geowisata Batuangus, secara proses Ternate sudah masuk sebagai Aspiring Geopark, dan mengajukan permohonan secara resmi ke Kementerian ESDM, sebagai warisan goliginya Ternate.
“Kita ternate datanya sudah lengkap dan telah diusulkan, tinggal menunggu tahapan selanjutnya untuk masuk pada Geopark Nasional,”katanya.
Ia mengaku, selama melakukan penataan kawasan batu Angus sebagai Geowisata, mendapat sambutan baik dari warga sekitar batu Angus itu sendiri.
“Kita sangat bersyukur, ketika lakukan penataan untuk mendorong Batu Angus ini sebagai wisata Geopark mendapat dukungan dari warga sekitar,”jelasnya.