Baca tanpa iklan
TRIBUNTERNATE.COM, TOBELO - Saat kunjungan kerjanya ke Halmahera Utara, Menteri Desa PDTT RI, Abdul Halim Iskandar menjelaskan.
Sebanyak 71 persen penduduk Indonesia, berada di pedesaan, tidak terkecuali di Halmahera Utara, Maluku Utara.
Di mana diharapkan desa-desa di Indonesia, termasuk di Halmahera Utara mempu mewujudkan desa tanpa kemiskinan.
"Kuncinya ada di desa, maka desa sebagai unjung tombaknya Indonesia."
Baca juga: Menteri Desa Kunjungi BumDes di Desa Popilo Halmahera Utara, Ini Pesannya
"Membangun Indonesia dari pinggiran, memulai dari desa, "katanya di halaman kantor Bupati Halmahera Utara, Jumat (14/10/2022).
Dikatakan, pada 2021 pemerintah pusat menkucurkan Dana Desa, lewat APBN sebesar Rp 400 triliun.
Tetapi tahun ini, dana trersebut turun menjadi Rp 68 triliun, disebabkan pandemi Covid-19.
"Tahun ini Dana Desa turun Rp 68 triliun, tapi setiap tahun akan naik, "ujarnya.
Itu sebabnya, Kementrian Desa RI terus mendorong, keberhasilan di dalam Pemerintahan Desa.
Untuk mengapresiasi, Kementrian Desa RI memberikan piagam, di mana desa berhasil berkembang.
"Kami berikan piagam berupa Desa Maju dan Desa Berkembang, "ungkapnya.
Pada kesempatan itu ia juga menyinggung para Kepala Desa, yang memanfaatkan Dana Desa dengan baik.
Jangan memanfaatkan Dana Desa dengan niat jahat (korupsi), karena pihaknya tengah serius koordinasi dengan Kejaksa Agung dan Kapolri.
Tetapi menggunakan Dana Desa dengan sengaja, dan jangan berurusan dengan hukum.
"Kades jangan ada niat Jahan korupsi Dana Desa, karena saya sudah kordinasi dengan Jaksa dan Polri, "tegasnya.
Baca juga: Kunker ke Tidore Maluku Utara, Menteri Desa PDTT: Dana Desa Harus Digunakan dengan Maksimal
Tetapi jangan takut memanfaatkan Dana Desa, selagi dana tersebut tepat sasaran, sesuai program desa.
Karena Kementrian Desa RI, serius membangun pembangunan mulai dari desa.
"Jangan takut manfaatkan Dana Desa, tetapi penggunaan dananya tepat sasaran, sesuai program tentunya, "imbuhnya. (*)