Mantan pemain Liverpool ini disebut tidak terlalu fit pasca-cederanya.
Ia juga dianggap tak lagi eksplosif dan kehilangan kecepatan, padahal dua hal ini adalah nilai plus-nya saat masih di klub Liga Premier itu.
Selain itu, Sadio Mane dinilai kurang memberikan ancaman saat menguasai bola.
Dia hampir selalu menghindari situasi duel satu lawan satu, padahal itu dulu merupakan keahliannya.
Saat latihan, Sadio Mane juga terlihat tak mampu memenangkan 1v1.
Perlu dicatat, pengaturan strategi saat ini di Bayern juga membuat Sadio Mane memainkan peran yang sama sekali berbeda dengan yang dia mainkan di Liverpool.
Ia harus bertindak sebagai semacam striker kedua di setengah ruang, peran yang membuatnya seperti merasa tidak nyaman.
Bahkan, Sadio Mane terkesan seperti 'benda asing' dalam sistem karena dia memiliki ruang yang jauh lebih sedikit saat menguasai bola.
Dia juga kalah dan sering offside di posisi penyerang tengah.
Secara garis besar, suara-suara kritikan di Bayern Munich soal Sadio Mane adalah: dengan performanya saat ini, ia tidak dapat memberi nilai tambah yang berarti bagi tim.
Oleh karenanya, para petinggi Bayern Munich dan sang pelatih, Julian Nagelsmann, sangat berharap Sadio Mane dapat segera memberikan peningkatan performa yang signifikan.
Belum lama ini, Sadio Mane sudah cukup berefleksi, dan ia mengkritik dirinya sendiri.
Pemain kelahiran Bambali, Senegal 10 April 1992 itu menekankan bahwa dia bisa dan akan bermain jauh lebih baik.
Ia juga merujuk pada waktu istirahatnya yang lama karena cedera, tetapi pada saat yang sama mengumumkan bahwa semuanya akan kembali normal dengan lebih banyak latihan pertandingan.
(TribunTernate.com/Rizki A.)