"Setahun terakhir sejak kenal perempuan lain jarang pulang ke rumah. Pulang terakhir kemarin waktu awal puasa, tapi cuma sebentar," jelas dia.
Seneh mengaku baru mengetahui suaminya menjadi tersangka setelah warga desa setempat geger dengan penemuan mayat yang terkubur di kebun.
Terancam pasal berlapis
Saat ini, Mbah Slamet yang membunuh belasan orang ini terancam hukuman pasal berlapis.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, tersangka akan diancam dengan pasal berlapis, yaitu penggelapan dan pembunuhan berencana.
"Pasal berlapis, penggelapan dan Pasal 340 dengan ancaman hukuman mati," kata Hendri saat di lokasi kejadian di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa.
Dalam kasus ini, polisi juga menetapkan Budi Santoso (32) alias Bodrex, warga Comal, Kabupaten Pemalang, sebagai tersangka.
Dia merupakan tangan kanan Mbah Slamet. Hendri menjelaskan, Bodrex berperan mencari korban.
Bodrex mempromosikan kemampuan Mbah Slamet yang bisa menggandakan uang melalui Facebook.
"Mbah Slamet tidak punya kemampuan media sosial, makanya dibantu Bodrex," ujar Hendri.
Pengakuan Mbah Slamet kepada polisi, ia memberikan upah kepada Bodrex antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta untuk setiap "pasien" yang dibawa.
Total 12 korban
Sebelumnya, total terdapat 12 jasad yang ditemukan terkubur di kebun milik Mbah Slamet
Delapan di antaranya berjenis kelamin laki-laki dam empat lainnya perempuan.
Mereka tewas setelah meminuman cairan "ajaib" campuran minuman ringan, potas, dan obat penenang. (Kompascom/Fadlan Mukhtar Zain)
Artikel ini telah tayang di Kompascom dengan judul "Cerita Seneh, Istri Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang: Sejak Kenal Perempuan Lain Jarang Pulang ke Rumah"