TRIBUNTERNATE.COM - Usia menjadi salah satu faktor yang membuat Daniel Levy ragu untuk menawarkan lowongan manajerial Tottenham Hotspur kepada Julian Nagelsmann.

Julian Nagelsmann diberhentikan secara sepihak dari kursi pelatih oleh petinggi Bayern Munich, Jumat (24/3/2023) lalu.

Ia lalu digantikan oleh Thomas Tuchel.

Setelah menganggur, namanya dikait-kaitkan dengan sejumlah klub top Eropa, seperti Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Spurs sendiri dilaporkan sempat tertarik dan menjadikan Julian Nagelsmann sebagai kandidat pelatih favorit.

Namun, petinggi Tottenham Hotspur Daniel Levy dilaporkan merasa ragu tentang usia juru taktik Jerman itu.

Diketahui, Julian Nagelsmann sendiri lahir di Landsberg am Lech, Jerman 23 Juli 1987 dan kini berusia 35 tahun.

Baca juga: Memikat Julian Nagelsmann Bukan Urusan Mudah, Petinggi Tottenham Hotspur Punya Strategi Khusus

Menurut The Sun, dikutip dari Daily Mail, Daniel Levy punya alasan tersendiri di balik keraguannya itu.

Ia ingin memastikan bahwa Julian Nagelsmann dihormati oleh para pemain senior Tottenham Hotspur yang tak terpaut jauh dalam hal usia.

Akan tetapi, masalah usia bukanlah faktor utama.

Laporan yang sama menyebut bahwa sifat blak-blakan yang dimiliki Julian Nagelsmann juga membuat para petinggi Tottenham Hotspur khawatir.

Saat masih di Bayern Munich, sifat tersebut juga sempat membuat para petinggi klub kesal.

Saat ini, Tottenham Hotspur tengah mempertimbangkan penunjukan manajer baru di tengah musim yang berantakan di tim London Utara tersebut.

Baca juga: Totenham Hotspur Harus Biarkan Harry Kane Menentukan Nasibnya Sendiri

Baca juga: Soal Masa Depan Harry Kane, Petinggi Tottenham Hotspur Disebut Bermain Api

Baca juga: Kompensasi ke Bayern Munich dan Gaji Mahal Ganjal Tottenham Hotspur Pinang Julian Nagelsmann

Baca juga: Beberapa Pemain Bayern Munich Dilaporkan Merasa Dikambinghitamkan atas Pemecatan Julian Nagelsmann

Julian Nagelsmann sempat melakukan pembicaraan dengan Chelsea, yang baru saja memecat Graham Potter, tetapi akhirnya menarik diri.

Sebab, Chelsea juga melakukan diskusi dengan kandidat pelatih lain Mauricio Pochettino.

Sementara itu, Tottenham Hotspur juga mengalami drama pada kursi kepelatihannya.

Setelah Antonio Conte dipecat menyusul pernyataan tajam terhadap klub dan pemain pada akhir Maret 2023 lalu, Spurs masih belum punya pelatih tetap. 

Baca juga: Kapan Sih, Terakhir Kali Tottenham Hotspur Angkat Trofi?

Baca juga: Selebrasi Lebay dalam Laga Tottenham Hotspur vs Liverpool, Richarlison Kini Paling Disebeli di EPL

Asisten Antonio Conte, Cristian Stellini, kemudian diangkat sebagai pelatih sementara tetapi hanya memenangkan satu pertandingan dan dipecat setelah kekalahan 6-1 saat melawan Newcastle United.

Saat ini, Ryan Mason ditunjuk sebagai manajer interim, memimpin tim bermain imbang 2-2 dengan Manchester United tetapi mengalami kekalahan 3-4 dari Liverpool, Minggu (30/4/2023) lalu.

Julian Nagelsmann tetap difavoritkan untuk mengambil alih Spurs dan masih dianggap sebagai salah satu pelatih muda paling cemerlang di sepakbola.

Menurut laporan Mail Sport, sejatinya Julian Nagelsmann tidak menuntut kendali penuh atas proses transfer pemain jika dia menjadi pelatih Spurs.

Hal ini bertentangan dengan laporan di tempat lain.

Namun, rumitnya proses mendatangkan Julian Nagelsmann dipengaruhi juga oleh kurangnya direktur olahraga setelah banding Fabio Paratici terhadap larangan dua tahun dari sepak bola ditolak dan mendorong pengunduran dirinya.

Peran dalam skandal keuangan Juventus menyebabkan larangan terhadap Fabio Paratici dan memicu kepergiannya dari Spurs, yang saat ini tidak memiliki manajer maupun direktur olahraga.

Situasi semakin rumit karena adanya ketidakpastian besar mengenai masa depan striker andalan Tottenham, Harry Kane.

(TribunTernate.com/Rizki A.)