Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono, melalui Kasi Humas, AKP Budhi Santoso, membenarkan kejadian tersebut.
AKBP Arif Harsono didampingi Kasi Humas mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengejar pelaku.
Polisi juga sudah memeriksa para saksi di TKP.
Sementara itu situasi di rumah korban juga sudah bersih, setelah jenazah di bawah ke kampung halamannya, Desa Pajar Bulan, Kabupaten Muara Enim.
Kondisi rumah sudah bersih dari sisa-sisa noda darah.
Warga di sekitar rumah korban juga mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa pasangan yang sudah memiliki tiga anak.
Bahkan anak sulungnya sudah ada yang meraih gelar sarjana.
Sejumlah tetangga menceritakan, korban memiliki tiga anak masing-masing Peni (24), Bermi (22), dan Dewi Kumala (14).
Pasangan suami istri ini memiliki satu anak yang disabilitas dan memiliki wajah yang rupawan, fotonya sering dipajang di medsos oleh korban.
Putrinya yang cantik ini memang sering mewarnai profil korban.
Tidak jelas apakah korban dan putrinya memiliki akun yang sama, sehingga timbul kecemburuan di hati sang suami dan menuduh istrinya ada pria idaman lain.
Padahal tetangga mengaku, keseharian korban (Siti Rahma) sendiri tidak neko-neko dan hanya mengurus anak-anaknya.
Hal itu seperti dituturkan sahabat dekat korban sejak masih gadis, Umyati (42).
Umyati juga merupakan teman seperjuangan korban sejak dari kampung halaman di Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
"Aku tahu nian (saya tahu persis), sehari-harinya (korban) hanya mengurusi anaknya," kata Umyati mengenang keseharian Siti Rahma.