TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Ketua TP-PKK Maluku Utara, Hj Faoniah Hi Djauhar Kasuba dan tim.
Tiba di Desa Gorua, Pulau Morotai, Maluku Utara pada Senin (26/6/2023) sekitar pukul 11.00 WIT.
Kedatangan Hj Faoniah Hi Djauhar Kasuba bersama Sekretaris TP-PKK Maluku Utara, Darmawati Samsudin A Kadir.
Dan Kepala Dinas PMD Maluku Utara, Samsudin Banyo disambut Ketua TP-PKK Pulau Morotai, Nurlela Muhammad Umar Ali.
Baca juga: Demi Kesuksesan Pemilu 2024 di Morotai, Penyelenggara Minta Sinergitas Pemerintah Daerah
Mereka disambut warga Desa Gorua, Kacamata Morotai Utara dengan dikalungi bunga serta dipayungi daun.
Dan juga disambut tarian adat Tobelo-Galela yakni Tarian Cakalele lalu dilanjutkan jamuan Cuci Kaki.
Penyambutan itu, dalam giat penilaian lomba pelaksana terbaik 10 program pokok PKK 2023.
Tingkat Provinsi Maluku Utara di Pulau Morotai, di mana Desa Gorua sendiri mewakili Kabupaten Pulau Morotai.
Mereka menuju tenda yang sudah disediakan, disana sudah tersedia 1 kursi yang dibalut dengan kain bermotif.
Ada seorang ibu-ibu yang duduk di kursi itu, dan juga ada sajian, satu piring putih ditaruh beberapa rumput.
Lalu ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara, Hja Faoniah Hi Djauhar Kasuba diarahkan duduk di pangkuan ibu-ibu itu.
Tujuannya untuk dilakukan, ritual cuci kaki, salah satu adat Togale untuk menyambut pejabat yang baru tiba di Morotai.
Tradisi cuci kaki ini memiliki makna filosofis pembersihan atau penyucian.
Tradisi ini dilakukan secara simbolis mencuci kaki dengan air saat hari-hari tertentu
Yaitu pada saat penjemputan tamu kehormatan, dan pada saat selesai seluruh rangkaian acara, perkawinan untuk cuci kaki.
Tradisi tersebut diberlakukan selain acara pernikahan, juga menjemput pejabat yang berkunjung.
Adat itu pun diperlakukan oleh ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara, Hj Faoniah Hi Djauhar Kasuba.
Lalu kaki ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara diletakan di atas piring putih, di mana di atas piring tersebut, ada rumput dan bunga-bunga.
Lalu tampak ada seorang imam desa setempat membacakan mantra menggunakan bahasa Galela.
Arti dari bahasa tersebut memberi isyarat menyambut kedatangan pejabat yang berkunjung di Desa mereka.
Ia lalu, menyampaikan arti satu persatu daun dan bunga yang diinjak oleh ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara.
Batu dan rumput yang memiliki filosofi tersendiri, di mana mengartikan.
Kalau kesalahan, ataupun hal yang kurang berkenan di hati para tamu.
Agar tidak disimpan di hati atau tidak di bawah pulang, melainkan ditinggal usai melakukan kunjungan.
Baca juga: Sampaikan Hasil Verifikasi, KPU Morotai: Parpol, Lengkapi Berkas Bacaleg yang Belum Penuhi Syarat
Usai dari itu, ketua TP-PKK pun kembali untuk duduk bersama dengan tamu lainnya.
Diketahui, giat itu dihadiri oleh Camat Se Kabupaten, Kepala-kepala Desa se Kecamatan Morotai Timur dan Utara,
TP-PKK Tingkat Kecamatan dan Desa, serta ratusan warga setempat. (*)