Keluarga Sebut Mendiang Bripda Ignatius Sering Dicekoki Miras oleh Seniornya, Ini Kata Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.

TRIBUNTERNATE.COM - Selain menilai ada kejanggalan, pihak keluarga menyebut bahwa mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (20) kerap dipaksa minum minuman beralkohol oleh seniornya.

Hal ini pun mendapat tanggapan dari Polda Jawa Barat.

Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sendiri merupakan polisi anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Bripda Ignatius tewas tertembak oleh rekannya di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023).

Adapun Polda Jawa Barat mengaku belum mengetahui soal informasi Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (20) kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya.

"Belum ada keterangan ke arah sana (kerap dicekoki miras)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan kepada wartawan, Sabtu (31/7/2023).

Surawan mengatakan pihaknya rencana baru akan memeriksa pihak keluarga Bripda Ignatius untuk mendalami semua keterangan yang ada.

Baca juga: Ikut Ritual, 4 Orang Dilaporkan Hilang di Alas Purwo: Sempat Bermalam di Goa, Pencarian Masih Lanjut

Baca juga: Pilu Kisah Gea, Kekasih Mendiang Bripda Ignatius Sirage: LDR, Sempat Ada Firasat

Baca juga: Keluarga Duga Mendiang Bripda Ignatius Dibunuh: Temannya di Densus 88 Sudah Merencanakan

Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri yang tewas diduga karena ditembak oleh rekan sesama anggota polisi. (Istimewa)

Rencananya, lanjut Surawan, pemeriksaan akan dilakukan pada pekan ini.

Namun, ia belum bisa menyampaikan kapan pastinya pemeriksaan tersebut dilakukan. 

"Kita juga baru mau rencana meminta keterangan pihak keluarga korban," katanya.

Sebelumnya, pihak keluarga mengatakan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (20), anggota Densus 88 Antiteror Polri kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya.

Namun, Bripda Ignatius disebut sering menolaknya, sehingga pihak keluarga menduga korban sengaja dibunuh karena sering menolak hal-hal negatif dari seniornya di satuannya.

"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum. Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras/beralkohol. Nah kami duga almarhum sering menolak perintah seniornya dan seniornya jengkel dan marah," kata kuasa hukum keluarga Bripda Ignatius, Jajang kepada wartawan, Senin (31/7/2023).

Jajang menduga sosok seniornya yang kerap melakukan itu adalah salah satu tersangka yang memiliki senjata api (senpi) rakitan ilegal, Bripka IG (33).

"Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ungkapnya. 

Halaman
123

Berita Terkini