"Kesadaran adalah hal terpenting untuk menghasilkan lingkungan yang lebih sehat. Semoga upaya ini memberikan dampak positif bagi kawasan Mangrove, dan tentu saja bagi kehidupan masyarakat sekitar."
"Masyarakat bisa selalu menjaga kebersihan, sampah dibuang pada tempatnya dan tidak mencemarkan pantai sekitar, sehingga dapat menghidupkan kembali populasi mangrove," pungkasnya.
Di samping itu, Manager PLN UPK Maluku, Candra Sasmita menuturkan alasan lain dari pelestarian dan menjaga kebersihan kawasan mangrove secara rutin.
Pasalnya, tanaman mangrove sendiri dinilai mampu mengurangi karbon dioksida pada emisi kendaraan bermotor.
"Tanaman mangrove ini bisa menyerap gas CO2 (karbondioksida). Jadi tanaman ini memiliki fungsi untuk menghasilkan gas oksigen yang berguna bagi mahluk hidup."
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Berbisnis, Hub UMK PLN UIW MMU Perdana Lakukan Pelatihan bagi Pelaku UMKM
"Penyerapan emisi gas karbon ini tentunya menjadi lebih maksimal karena mangrove memiliki sistem akar napas dan keunikan struktur tumbuhan pantai, "ujar Candra.
Pada kenyataannya, banyak penelitian menyebutkan bahwa 1 hektar mangrove dapat menyerap sekitar 39 juta ton CO2 per tahun yang setara dengan emisi 59 sepeda motor per tahun.
Sehingga menjadi penting dan wajib bagi kita untuk melestarikan dan menjaga kebersihan sekitar kawasan mangrove ini demi masa depan bangsa yang lebih baik. (*)