Tak pelak, RR akhirnya berinisiatif menyusul sang suami ke Madura.
Tapi RR memilih untuk berjalan kaki seorang diri.
Hanya berbekal barang bawaan dalam wadah kresek.
"Dia hanya berpatokan pada ingatan rute jalan selama ini, dengan berpatokan pada Jembatan Suramadu," ujar Kanit VIII Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (16/9/2023).
RR selama ini menghafal rute jalan dari rumah Menganti, Gresik menuju Kabupaten Bangkalan, mengandalkan ingatan setelah berkali-kali beraboncengan motor bersama sang suami.
Namun, saat ditanyai mengenai informasi detail alamat lokasi tujuan; nama jalan, kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kota dari rumah mertuanya. RR tidak mengetahuinya.
Oleh karena itu, petugas membantu RR menuju ke rumah mertuanya dengan mengandalkan ingat dari si RR.
Setelah berkeliling dibonceng motor oleh petugas. RR sempat kebingungan mengingat rute ruas jalan menuju ke rumah mertua.
Situasi tersebut sempat membuat petugas kembali memutar otak untuk mencari jalan keluarnya.
Akhirnya, petugas tidak mengantarkan RR kembali ke markas PJR, melainkan mengajak RR menuju ke Mapolsek Kamal.
Agar, dapat dibantu oleh anggota mapolsek setempat, untuk dijembatani peredaran informasi atas temuan sosok RR tunarungu tersesat di Jembatan Suramadu, ke berbagai kanal layanan informasi masyarakat wilayah tersebut.
"Meski telah menunggu sekitar 2 jam, ternyata cara tersebut tidak membuahkan hasil. Akhirnya, anggota saya memutuskan kembali ke markas PJR Suramadu," ungkapnya.
Namun, lanjut Farida, di tengah perjalanan kembali, ingat rute jalan rumah mertua si RR kembali muncul.
Petugas urung melanjutkan perjalanan ke markas PJR.
Namun, mulai kembali mengikuti panduan dari ingat si RR menyusuri rute jalan menuju rumah sang mertua.