Liga Inggris

Pedro Neto Acak-acak Man City, Bintang Wolves Langsung Diincar Arsenal, Atletico Madrid, Aston Villa

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Winger Wolves, Pedro Neto, berhasil mengacak-acak lini pertahanan Manchester City dalam laga kandang yang berakhir 2-1. Ia kabarnya langsung diincar klub-klub besar seperti Arsenal, Atletico Madrid, dan Aston Villa.

TRIBUNTERNATE.COM - Winger Wolves, Pedro Neto, berhasil mengacak-acak lini pertahanan Manchester City dalam laga kandang yang berakhir 2-1.

Setelah penampilannya itu, Pedro Neto kabarnya langsung diincar klub-klub besar seperti Arsenal, Atletico Madrid, dan Aston Villa.

Pedro Neto turut berperan dalam buyarnya pertahanan Manchester City yang berakhir dengan gol bunuh diri Ruben Dias di babak pertama.

Baca juga: Odegaard Disamakan dengan Kevin De Bruyne, Ex Liverpool: Kapten Arsenal Ingatkan pada Bintang City

Baca juga: Jose Mourinho Bela Diri Lukaku Panen Gol di AS Roma: Tuh, Saya Ga Hancurkan Kualitas Ex Chelsea

Baca juga: Thiago Silva Disikut Carlos Vinicius sampai Sujud saat Chelsea Libas Fulham, Wasit dan VAR Diam Saja

Winger Portugal itu menggiring bola dengan gesit ke sayap kanan dan tak gentar dengan tekel Nathan Ake.

Sampai di sisi gawang Ederson, tendangannya yang dihalau Ruben Dias malah masuk ke gawang.

Rating yang diperoleh Pedro Neto cukup tinggi seperti rekannya, Hwang Hee-chan dan Matheus Cunha yang performanya juga disorot.

Jurnalis Fabrizio Romano juga menyebut bahwa Pedro Neto berpotensi untuk menjadi pengganti Jadon Sancho di Manchester United.

Pedro Neto PD

Pedro Neto mengakui bahwa Manchester City adalah tim terbaik di dunia.

Meski demikian, Pedro Neto, tetap percaya diri dengan Wolves yang baru saja mengalahkan Manchester City 2-1.

Pedro Neto membanggakan lini depannya yang berhasil membuat jantung pertahanan Manchester City kocar-kacir.

"Itu kenyataan bahwa lini depan kami terdiri dari para pemain yang sangat bagus," ujar Pedro Neto, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Kami tahu bahwa kami punya kesempatan untuk menyerang balik. Kami bermain melawan tim terbaik di dunia tapi kami punya kepercayaan bahwa ini bisa menjadi titik balik bagi kami," sambungnya.

Komentar Max Kilman

Bek Wolves, Max Kilman, menyinggung soal laga Manchester City yang baru saja dikalahkan skuadnya dengan skor 2-1.

Max Kilman mengira bahwa Manchester City yang dikalahkan oleh Newcastle United 1-0 di putaran ketiga Carabao Cup akan berjuang lebih keras untuk mengalahkan Wolves.

Namun, setelah tersingkir dari Carabao Cup, Manchester City malah mengalami kekalahan pertamanya di Liga Premier.

Kepada BBC Sport, Max Kilman menyebut timnya memang sudah sangat siap untuk menghadapi Manchester City di kandang.

"Para pemain di lini depan hari ini luar biasa. Mereka memiliki kecepatan dan kami ingin menyerang mereka (City) melalui serangan balik, dan mereka berhasil menunjukkannya hari ini."

"Kami tahu laga Man City di pertengahan minggu (vs Newcastle) dan kami mungkin berpikir mereka bakal mencoba menebus dosa tapi kami harus fokus pada rencana permainan kami dan meraih hasil yang diinginkan. Kami layak mendapatkannya," tuturnya.

Jalannya Pertandingan

Laga diawali dengan penguasaan bola oleh Manchester City dengan Pep Guardiola duduk di bangku penonton karena kena skors satu laga.

Matheus Nunes terus disoraki oleh para suporter Wolves sejak awal laga dimulai.

Pada menit ke-13, Pedro Neto menggiring bola dan Nathan Ake hingga Phil Foden berusaha menghalaunya.

Sial nasib Ruben Dias yang siap menekel Pedro Neto malah justru menjadi gol bunuh diri.

Penguasaan bola Manchester City mulai tergoyah setelah gol tersebut.

Skuad Pep Guardiola beberapa kali meneror gawang Jose Sa namun berhasil dihalau.

Setelah tambahan waktu tiga menit, Manchester City masih belum bisa membalas gol tuan rumah.

Di babak kedua, Manchester City berupaya comeback.

Gol pembalasan berhasil tercipta dari tendangan bebas Julian Alvarez pada menit ke-58 setelah pelanggaran yang dilakukan terhadap Oscar Bobb.

Tuan rumah tak tinggal diam dan semakin agresif menyerang hingga terjadilah gol kedua dari Hwang Hee-chan melalui umpan Matheus Cunha.

Setelah tambahan waktu enam menit, skuad Pep Guardiola tak bisa menambah skor dan berakhir kalah.

Starter XI:

Wolves: Sa, Semedo, Dawson, Kilman, Toti, Ait-Nouri, Gomes, Lemina, Hwang, Cunha, Neto

Manchester City: Ederson, Walker, Akanji, Dias, Ake, Kovacic, Nunes, Foden, Doku, Alvarez, Haaland

Sindiran Wolves

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bagaikan kena karma gara-gara ucapannya soal bintang Wolves, Hwang Hee-chan.

Manchester City baru saja mengalami kekalahan pertamanya di Liga Premier dengan skor 2-1.

Gol pembuka tecipta di menit ke-13 gara-gara gol bunuh diri Ruben Dias ke gawang Ederson.

Manchester City baru bisa mengimbangi pada babak kedua melalui tendangan bebas dari Julian Alvarez pada menit ke-58.

Namun, Wolves yang unggul karena Hwang Hee-chan menumbangkan skuad tamu dengan gol kedua di menit ke-66.

Ucapan Pep Guardiola yang merujuk pada Hwang Hee-chan pun mendapat sorotan.

Bahkan, akun resmi Twitter Wolves menyindir kata-kata Pep Guardiola itu.

Diketahui, Pep Guardiola sepertinya lupa nama Hwang Hee-chan hingga menyebutnya sebagai 'orang Korea'.

"Ketika kalian melihat kualitas mereka secara individu, apalagi di lini depan ada Neto, Cunha, dengan orang Korea itu, mereka sangat sangat bagus," komentar Pep Guardiola.

Kalimat pelatih asal Spanyol itu seolah menjadi boomerang lantaran si pemain asal Korea Selatan itulah yang mengunci kemenangan Wolves.

Mateo Kovacic dan Ruben Dias Disalahkan

Dua pemain Manchester City, Mateo Kovacic dan Ruben Dias, dianggap ikut andil dalam kekalahan 2-1 saat melawan Wolves.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui laga melawan Wolves begitu sulit.

Ditambah Mateo Kovacic dan Ruben Dias disebut gagal melakukan tugasnya di lini pertahanan.

Menurut Pep Guardiola, menjelang laga berakhir pertandingan semakin sulit ditambah kehebatan winger Wolves, Pedro Neto, menembus pertahanan skuadnya.

Meski mengakui timnya kocar-kacir, Pep Guardiola menyebut sebenarnya masih ada kesempatan mempertahankan namun Wolves lebih solid.

"Dalam transisi, Neto lebih baik dibanding kami, mereka mengalahkan kami di situasi itu, bukan karena kami kocar-kacir."

"Kami di posisi yang bisa mempertahankan dengan baik tapi ini adalah laga yang sulit untuk dimainkan, mereka juga mempertahankan denganbaik," tuturnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Ketika mereka mempertahankan dengan begitu baiknya, Kovacic dan Ruben harus menyerang pertahanan tengah lawan tapi mereka tidak melakukannya, itulah kenapa ini jadi semakin sulit," tambahnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Berita Terkini