TRIBUNTERNATE.COM - Bek Chelsea, Levi Colwill, membuat sang pelatih, Mauricio Pochettino, ketar-ketir dalam laga melawan Tottenham Hotspur.
Mauricio Pochettino sampai mengganti Levi Colwill dengan Marc Cucurella di babak kedua.
Pelatih asal Argentina itu membeberkan perasaannya saat melihat insiden yang melibatkan Levi Colwill.
Baca juga: Akhirnya Conor Gallagher Ditawari Perpanjangan Kontrak gegara Request Pochettino ke Petinggi Chelsea
Baca juga: Cole Palmer Kagum Nicolas Jackson saat Bantai Spurs, Ex Man City: Saya Tahu Dia Kesulitan di Chelsea
Baca juga: Legenda Arsenal Malah Khawatirkan Hattrick Nicolas Jackson saat Chelsea Libas Spurs: Harus Disuapin
Di penghujung babak pertama saat skor 1-1, Levi Colwill terlibat adu mulut dengan Pape Matar Sarr.
Keduanya sempat berebut bola hingga Pape Matar Sarr terjatuh.
Pape Matar Sarr langsung memungut bola itu dan Levi Colwill berusaha merebutnya.
Keduanya malah saling dorong dan adu mulut hingga Emerson Royal ikut-ikutan lalu Conor Gallagher berusaha memisahkan.
Sejumlah pemain Tottenham Hotspur turut emosi di insiden itu sedangkan Levi Colwill langsung ditarik oleh Conor Gallagher sebelum keadaan semakin memanas.
Akibatnya, kedua pemain itu diberi ganjaran kartu kuning.
Melihat insiden tersebut, Mauricio Pochettino khawatir bahwa Levi Colwill hilang fokus dan memilih menggantinya dengan Marc Cucurella di babak kedua.
"Karena menurut saya setelah kartu kuning dia agak hilang fokus dan risikonya terlalu besar."
"Marc tampil bagus juga jadi saya rasa tak perlu ambil risiko. Kami ingin menghindari masalah untuk berbagai hal, kalau sampai dapat kartu kuning lagi maka risikonya besar," ujarnya, dikutip dari metro.co.uk.
Nicolas Jackson Dikhawatirkan
Ternyata tidak semua orang kagum melihat hattrick penyerang Chelsea, Nicolas Jackson, ke gawang Tottenham Hotspur.
Chelsea berhasil membantai rival sekotanya, Tottenham Hotspur dengan skor 4-1.
Legenda Arsenal, Ian Wright, justru kurang suka melihat pencapaian Nicolas Jackson.
Ian Wright menyebut, gol-gol Nicolas Jackson itu justru mengkhawatirkan.
Baginya, cara bintang Senegal itu mencetak gol bagaikan orang makan harus dengan cara disuapi.
"Dalam situasinya, golnya tampak seperti benar-benar harus disuapi, harus ada orang yang menyuapkan (bola) kepadanya," kritiknya dalam podcast Wrighty's House.
Lebih lanjut, Ian Wright menyorot posisi Nicolas Jackson yang terlalu dekat dengan gawang sehingga tidak seperti striker sejati yang menginisiasi serangan.
"Saya pikir 'Wow, menurut saya itu agak terlalu dekat dengan tiang gawang kalau Anda juga melihatnya'."
"Kalau Anda lihat, dari seorang penyerang yang punya naluri penyerang yang Anda harapkan dia akan memanfaatkan hal itu lalu Anda berpikir 'Wow, serangannya bersih, tepat di tempat di mana kiper tidak akan menghalanginya'."
"Kalau saya justru khawatir," tambahnya.
Cole Palmer Kagumi Nicolas Jackson
Gelandang Chelsea, Cole Palmer, memuji sesama pemain rekrutan musim panas, Nicolas Jackson.
Nicolas Jackson tampil mengagumkan dengan mencatatkan hattrick ke gawang Tottenham Hotspur.
Cole Palmer sendiri mencatatkan satu gol penalti dan satu assist.
Selama ini, Nicolas Jackson kerap mendapat kritkan pedas yang menyebut bahwa ia belum siap di Liga Premier.
Berbeda dengan Cole Palmer yang panen pujian sejak hengkang dari Manchester City.
Cole Palmer pun menyadari bahwa Nicolas Jackson kesulitan di Chelsea.
Namun setelah penampilannya semalam, Nicolas Jackson akhirnya membungkam mulut para kritikus tajam itu.
"Ini adalah awal dari semuanya. Dia mengalami permulaan yang sulit, tidak bisa disangkal, tapi dia brilian malam ini dan dia cuma perlu bekerja lebih keras di sesi latihan," pujinya, dikutip dari Sky Sports.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama langsung intens dari kedua tim, di mana Tottenham Hotspur lebih dulu membuka peluang dengan gol di menit ke-6 oleh Dejan Kulusevski dari assist Sarr.
Tak lama kemudian, skuad Ange Postecoglou nyaris menambah gol dari umpan Bissouma untuk Johnson lalu menjadi tembakan dari Son namun VAR menganulir karena offside.
Lagi-lagi gol dianulir VAR, kali ini oleh Chelsea melalui Raheem Sterling pada menit ke-21.
Selang enam menit, Chelsea kembali gagal menyamakan kedudukan gara-gara gol Moises Caicedo dianggap offside.
Dari insiden gol kedua Chelsea yang dianulir, VAR menganalisis pelanggaran di kotak terlarang oleh Romero kepada Enzo.
Romero mendapat kartu merah dan Chelsea mendapat penalti yang dieksekusi sempurna oleh Cole Palmer di menit ke-35.
Babak kedua dimulai dengan skor 1-1 dengan kedua tim kembali tampil agresif.
Chelsea diuntungkan dengan Udogie yang kena kartu kuning kedua alias kartu merah pada menit ke-55.
Ternyata, melawan sembilan orang tak semudah itu bagi Chelsea lantaran percobaan berkali-kali mudah digagalkan.
Baru pada menit ke-75 Chelsea mampu unggul dengan gol kedua oleh Nicolas Jackson dari assist Raheem Sterling.
Empat menit kemudian, Tottenham Hotspur sebenarnya mampu menyamakan kedudukan dari gol Dier namun dianulir oleh VAR.
Dalam tambahan waktu sembilan menit, terlihat tempo permainan Tottenham Hotspur mulai menurun.
Hal ini dimanfaatkan Nicolas Jackson untuk mencetak gol pada menit ke-90+4 dari assist Conor Gallagher.
Tak cukup dua gol, Nicolas Jackson mencatatkan hattrick pada menit ke-90+7 melalui assist Cole Palmer.
Skuad Mauricio Pochettino pun menang empat gol melawan sembilan orang.
Starting XI
Tottenham Hotspur: Guglielmo Vicario; Pedro Porro, Cristian Romero, Micky van de Ven (45' Hojbjerg), Destiny Udogie; Yves Bissouma, Pape Sarr (61' Rodrigo Bentancur); Dejan Kulusevski (61'Oliver Skipp), James Maddison (45' Emerson Royal), Brennan Johnson (34' Eric Dier); Son Heung-min.
Chelsea: Robert Sanchez; Reece James (77' Malo Gusto), Axel Disasi, Thiago Silva, Levi Colwill (46' Marc Cucurella); Moises Caicedo, Enzo Fernandez (58; Mykhailo Mudryk); Cole Palmer, Conor Gallagher, Raheem Sterling (90' Lesley Ugochukwu); Nicolas Jackson
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)