Liga Inggris

Jurgen Klopp Bikin Ngakak Tanggapi Cekcok Darwin Nunez dan Guardiola setelah Man City vs Liverpool

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menarik Darwin Nunez yang cekcok dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memancing tawa kala menanggapi adu mulut antara anak asuhnya, Darwin Nunez dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Diketahui, Darwin Nunez dan Pep Guardiola sempat cekcok setelah laga Manchester City vs Liverpool yang berakhir 1-1.

Peristiwa itu terjadi tepat setelah peluit panjang dibunyikan, di mana Jurgen Klopp dan Pep Guardiola bersalaman dan berpelukan layaknya yang dilakukan para pelatih setelah laga berakhir.

Baca juga: Jeremy Doku Gampang Dihentikan, Ex Man City Micah Richards Sebut Jack Grealish Lebih Susah Dihadapi

Baca juga: Conor Gallagher Disebut-sebut, Fans Chelsea Kesal Kartu Merah Reece James: Ga Dewasa Jadi Kapten

Baca juga: Bahaya Pochettino Kritik Cole Palmer dkk setelah Dibantai Newcastle: Kok Bos Chelsea Bicara Begitu?

Jurgen Klopp berjalan ke depan, sedangkan Pep Guardiola di belakangnya menghampiri Darwin Nunez.

Pep Guardiola bersalaman dengan Darwin Nunez tapi malah berujung adu mulut.

Jurgen Klopp spontan langsung menarik Darwin Nunez, menjauhkannya dari Pep Guardiola.

Bos Manchester City sempat berusaha menghampiri entah apa yang ia teriakkan kepada Darwin Nunez.

Beberapa staf dari belakang tampak ikut menengahi situasi itu hingga akhirnya Darwin Nunez berjalan menjauh dengan wajah kesal.

Dalam wawancara setelah laga, Pep Guardiola sempat menegaskan bahwa tidak ada masalah antara dirinya dengan bintang Uruguay itu.

Sementara itu, Jurgen Klopp memberi jawaban netral dan malah memancing tawa.

Jurgen Klopp agaknya bangga lantaran dirinya yang biasa berapi-api justru menjadi penengah dalam cekcok itu.

Pelatih asal Jerman itu juga mengaku tidak paham bahasa kedua pihak yang diduga cekcok dengan bahasa Spanyol.

"Saya tidak yakin saya orang yang tepat untuk menjelaskan, karena jelas betapa mengagetkan karena saya tidak terlibat," jawabnya yang mengundang tawa awak media.

"Saya mencintai keduanya, jadi saya mencoba untuk meredakan situasi tanpa tahu 100 persen apa yang terjadi karena saya tidak paham satu kata pun," tambahnya kembali mengundang tawa.

Bagi Jurgen Klopp, yang terjadi hanyalah permasalahan kecil dan ia meyakini masalah itu sudah selesai.

Ia memaklumi keterlibatan emosi kedua pihak lantaran ingin menang namun malah berkahir imbang.

Kritik Pep Guardiola

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bereaksi soal laga melawan Liverpool yang berakhir imbang 1-1.

Pertandingan sengit di Etihad Stadium itu berakhir mengecewakan bagi skuad Pep Guardiola yang selama ini nyaris selalu menang di kandang.

Pep Guardiola pun mengomentari performa dua anak asuhnya, yakni Julian Alvarez dan Bernardo Silva.

Di mana Julian Alvarez dan Bernardo Silva berada di belakang Erling Haaland yang bagi Pep Guardiola tidak sebagus Kevin De Bruyne serta mantan kapten Ilkay Gundogan.

Bagi pelatih asal Spanyol itu, Julian Alvarez dan Bernardo Silva kurang bisa bermain menyatu dengan Erling Haaland sebagai pencetak gol.

"Sisi kiri kami agak sedikit lebih baik daripada sisi kanan," komentar Pep Guardiola, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Mungkin kami agak sedikit kehilangan kontak dengan Bernardo dan Julian karena meski mereka punya talenta yang luar biasa tapi beda dengan Kevin dan Gundo yang punya kemampuan untuk berkontak dengan Erling dan para winger di posisi itu," tambahnya.

Meski demikian, Pep Guardiola mengaku melawan Liverpool memang sulit dan ia tetap bangga akan penampilan anak asuhnya.

Jalannya Pertandingan

Manchester City seperti biasa langsung menguasai pertandingan dan menciptakan sejumlah peluang.

Misalnya saat Phil Foden memanfaatkan blunder Alisson Becker meski belum membuahkan gol.

Barulah pada menit ke-27 Erling Haaland mendapat assist dari Nathan Ake dan menjebol gawang Liverpool.

Skuad Jurgen Klopp masih kesulitan untuk menembus pertahanan Manchester City hingga babak pertama selesai.

Di babak kedua, tuan rumah tetap menguasai pertandingan namun tetap saja peluang gagal membuahkan hasil.

Manchester City nyaris menggandakan keunggulan dengan gol Ruben Dias yang sayangnya dianggap pelanggaran oleh VAR.

Skuad Pep Guardiola malah kebobolan pada menit ke-80 oleh Trent Alexander-Arnold dari luar kotak penalti dan gagal dibendung oleh Ederson.

Di sisa-sisa waktu, Manchester City berusaha mengunggulkan kedudukan namun skor tetap 1-1 hingga peluit panjang berbunyi.

Starting XI

Manchester City: Ederson; Kyle Walker, Ruben Dias, Manuel Akanji, Nathan Ake; Bernardo Silva, Rodri; Phil Foden, Julian Alvarez, Jeremy Doku; Erling Haaland

Liverpool: Alisson Becker; Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, Kostas Tsimikas; Dominik Szoboszlai (Cody Gakpo 73'), Alexis Mac Allister (Wataru Endo 85'), Curtis Jones (Ryan Gravenberch 54'); Mohamed Salah, Darwin Nunez (Harvey Elliott 85'), Diogo Jota (Luis Diaz 54')

Pep Guardiola Puji Trent Alexander-Arnold

Pep Guardiola sempat menyebut bahwa Liverpool adalah rival terkuat skuadnya.

Kini, menjelang laga melawan Liverpool pada Sabtu (25/11/2023), Pep Guardiola kembali menegaskan hal itu.

Secara spesifik, Pep Guardiola juga mengatakan bahwa bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold begitu membantu skuad Jurgen Klopp.

"Menurut saya, kami itu seperti teman lama, kami cukup tahu satu sama lain."

"Lalu waktu terus berjalan, delapan atau sembilan tahun kemudian, pemainnya tidak sama, tapi mereka punya TAA di dalam dan di luar tapi intinya sama, mereka selalu menjadi rival terkuat kami."

"Musim lalu mereka punya banyak pemain cedera, tapi mereka tetap jadi klub papan atas, tim papan atas, kami tak sabar untuk menghadapi mereka," ujarnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Sementara itu, Trent Alexander-Arnold justru mengagumi anak asuh Pep Guardiola.

Ia mengaku sangat mengagumi dua pemain Manchester City, yakni John Stones dan Rodri.

Trent Alexander-Arnold menyebut, John Stones menjadi contoh dirinya dalam bermain.

Sedangkan Rodri, bintang Inggris ini menyadari begitu pentingnya peran sang bintang Spanyol di skuad Pep Guardiola.

Trent Alexander-Arnold rela rajin menonton laga Manchester City hanya untuk belajar gaya permainan John Stones.

Yang dikagumi Trent Alexander-Arnold adalah kemampuan John Stones dengan peran hybrid yakni sebagai bek sekaligus gelandang.

Trent Alexander-Arnold yang tengah mencoba peran yang sama pun merasa butuh banyak belajar dari John Stones.

"Kalau bicara pemain yang terbaik dalam peran hybrid, saya tidak tahu apa sebutan untuk posisi ini, maka dia adalah John Stones."

"Saya menikmati momen mempelajari permainannya. Dia adalah sosok yang sejak lama saya kagumi permainannya. Dia luar biasa."

"Saya banyak menonton (di video). Bahkan saat saya cuma nonton laga City, saya bakal duduk dan cuma fokus ke dia," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

“Saya selalu mengagumi caranya (John) dan Rodri bermain. Dia (Rodri) penggerak tim dan seseorang yang sangat kurang dihargai.”

“Seperti yang kita lihat baru-baru ini, ketika Anda menariknya keluar dari tim, mereka langsung berubah. Itu menunjukkan betapa pentingnya dia.

Pep Guardiola Maklumi Jurgen Klopp

Pep Guardiola memberikan pesan kepada pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.

Pep Guardiola menanggapi kekesalan Jurgen Klopp lantaran laga tandang ke markas Manchester City digelar pada Sabtu (25/11/2023) pukul 12.30 siang waktu setempat.

Jurgen Klopp menganggap jadwal itu terlalu mepet dengan kembalinya sejumlah pemain dari jeda internasional.

Selain karena persoalan sponsor, laga itu digelar di jam makan siang karena alasan keamanan.

Pasalnya, laga pertemuan antara Manchester City dan Liverpool akhir-akhir ini menimbulkan kerusuhan.

Pep Guardiola pun menjawab simpel bahwa jadwal tidak masalah asalkan pemain diberi waktu istirahat cukup.

"Saya selalu bersimpati untuk Jurgen, apa yang dia bilang itu benar," ucap Pep Guardiola, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Dia membela klubnya. Tapi tolong jangan salahkan City karena itu. Ini tergantung jam berapa para pemain tidur. Kalau kami mencoba tidur lebih awal," sambungnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Berita Terkini