TRIBUNTERNATE.COM - Simak bacaan doa selamat agar diberi kemudahan dan tidak tergelincir saat menyeberang shiratal mustaqim, lengkap dengan bacaan zikirnya juga.
Jembatan shiratal mustaqim adalah satu hal yang diyakini umat Muslim, dan merujuk pada jalan lurus ke surga.
Menurut ajaran agama Islam, jembatan shiratal mustaqim dilalui oleh setiap manusia di hari akhir.
Barangsiapa yang bisa menyeberanginya, maka ia akan masuk surga.
Namun, jika tergelincir ke bawah jembatan shiratal mustaqim, maka bersiaplah ia masuk neraka jahanam.
Doa Menyeberang Shirathal Mustaqim
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إلها واحدا وربا شاهدا لا معبود سواه ونحن له مسلمون
Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalahu ilahaw wahidaw wa rabban syahidal la ma'buda siwahu wa nahmu lahu muslimun.
Artinya,
"Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Tuhan Esa, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, dan kami semua memasrahkan diri kepada-Nya."
Baca juga: Bacaan Doa Selamat QS Yunus Ayat 85-86: Memohon Keselamatan dari Fitnah Orang Kafir dan Zalim
Baca juga: Bacaan Doa Selamat: Sholawat Munjiyat sebagai Doa Penyelamat dari Segala Musibah
Baca juga: Ibadah Shalat Malam di Ramadhan 2024: Ini Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih, Witir, dan Tahajud
Baca juga: Bacaan Doa Selamat, Memohon Perlindungan dari Orang Jahat dan Doa Tolak Bala Sholawat Thibbil Qulub
Dzikir agar Selamat Melewati Shiratal Mustaqim
Selain doa, ada bacaan dzikir agar kita diberi keselamatan saat melewati jembatan shiratal mustaqim.
Dikutip dari bincangsyariah, bacaan dzikir itu diajarkan oleh Habib Salim As Syatiri atau Habib Salim bin Abdullah bin Umar As-Syatiri.
Habib Salim As Syatiri lahir pada tahun 1357 Hijriyah atau tahun 80-an Masehi di Kota Tarim Hadramaut, Yaman.
Habib Salim As Syatiri memiliki pemahaman ilmu yang begitu luas, sehingga ia mendapat gelar sulthanul ulama.
Banyak ulama yang berdatangan kepada beliau untuk menimba ilmu dan meminta sanad.
Dzikir Agar Mudah Melewati Jembatan Shiratal Mustaqim dari Habib Salim As-Syatiri
لا اله الا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد يحي ويميت وهو على كل شيء قدير.
Lā ilāha illallāh wahdahu lā syarīkalah, lahul mulku Wa lahul hamdu yuhyii wa yumītu wa huwa ala kulli syai’in qadīr.
Artinya:
“Tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah Yang Maha Esa lagi tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan, dan bagi-Nya segala puji. Dialah yang menghidupkan dan mematikan,dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dzikir tersebut dibaca sepuluh kali selepas sholat subuh dan maghrib sebelum mengubah posisi duduk tahiyat akhir.
Dilanjutkan dengan membaca dzikir berikut ini setelah berdoa selepas shalat maktubah atau shalat lima waktu.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. إلها واحدا وربا شاهدا ونحن له مسلمون.
Asyhadu an lā ilāha illa Allah wahdahu lā syarīka lahu, ilahān wahidan wa robbaan syāhidan wa nahnu muslimūn.
Artinya:
“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa lagi tidak ada sekutu bagi-Nya, Tuhan Yang Maha Esa dan Tuhan Yang Menyaksikan dan kami bagi-Nya adalah orang-orang muslim.”
Zikir yang kedua ini dibaca sebanyak empat kali setelah berdoa.
(TribunTernate.com)