TRIBUNTERNATE.COM - Gelandang bertahan Bayern Munich, Joshua Kimmich, bakal hengkang dari klubnya.
Hal ini berkaitan dengan hubungan Joshua Kimmich dengan klub yang mulai memburuk.
Sejumlah fans Bayern Munich menyayangkan hal itu dan memilih sang pelatih, Thomas Tuchel, saja yang dipecat.
Baca juga: Harry Kane Bulan-bulanan Fans Arsenal gegara Trofi di Bayern, Fans Skuad Arteta: Bakal Lucu Banget
Baca juga: Perjuangan Kevin De Bruyne, Korbankan Hamstring sejak Lawan Bayern, Bintang City: Saya Sudah Kerasa
Baca juga: Liverpool Bakal Juara Ketiga, Susah Saingi Man City dan Arsenal tanpa Diogo Jota yang Absen 2 Bulan
Dikabarkan BILD, terjadi drama antara Joshua Kimmich dengan sejumlah pihak di klub.
Hubungan Joshua Kimmich dan Thomas Tuchel sepertinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Hubungan mereka memburuk gara-gara Joshua Kimmich tidak menjadi starter dalam laga melawan Bayer Leverkusen yang berkahir kekalahan.
Padahal, Joshua Kimmich sudah berlatih keras untuk laga itu.
Selain itu, pemain kesayangan Pep Guardiola itu juga merasa tersisihkan lantaran mantan bos Chelsea itu ingin mendatangkan gelandang baru.
Padahal, di era Julian Nagelsmann, Joshua Kimmich digadang-gadang bakal menjadi kapten pengganti Manuel Neuer.
Tak cukup sampai di situ, pemain 29 tahun itu juga malah terlibat perseteruan dengan asisten sang pelatih, Zsolt Low setelah laga melawan Bochum.
Joshua Kimmich dikait-kaitkan dengan sejumlah klub besar seperti Manchester City, Manchester United, Barcelona, hingga Liverpool.
Namun, para fans menyayangkan jika sampai sang gelandang pergi.
Mereka berharap Thomas Tuchel yang angkat kaki dari Allianz Arena.
@mrkona**: Pecat saja Tuchel maka semuanya akan baik-baik saja
@sammy**: Jangan khawatir, Tuchel akan pergi sebelum kamu kok
@phych**: Maslaahnya itu Tuchel. Pecat saja dia.
@brudiv**: Tuchel yang bakal pergi, maka Kimmich bisa bertahan
Harry Kane Jadi Bulan-bulanan
Bintang Bayern Munich, Harry Kane, menjadi bahan ledekan fans Arsenal.
Pasalnya, Harry Kane yang dulu krisis trofi di Tottenham Hotspur, sebagai rival sekota Arsenal, kini bakal terancam gagal mendapat trofi.
Bayern Munich baru saja dikalahkan oleh Bochum dengan skor 3-2.
Sebelumnya, Bayern Munich juga sudah tampil memalukan dengan kekalahan 1-0 melawan Lazio di babak 16 besar Liga Champions.
Belum lagi kekalahan telak 3-0 melawan Bayer Leverkusen yang tidak terkalahkan.
Kemungkinan, Harry Kane bakal kembali tidak mendapat trofi jika dilihat dari pencapaian raksasa Bundesliga itu saat ini.
Skuad Thomas Tuchel panen hujatan hingga mantan bos Chelsea itu terancam dipecat.
Meski Bayern Munich kemungkinan gagal mendapat trofi, Harry Kane masih berkesempatan memperoleh penghargaan individu, dikutip dari dailymail.co.uk.
Harry Kane bisa mendapatkan Torjagerkanone Award atau setara Golden Boot dengan 24 gol dari 21 penampilannya di liga, tujuh gol lebih banyak ketimbang rival paling dekat.
Masalahnya, trofi individu itu berbentuk seperti meriam, yang mana menjadi emblem kebanggaan dari Arsenal.
Tidak heran sejumlah fans Arsenal menertawakan kemungkinan itu.
"Jadi, Harry Kane bisa menyelesaikan musim ini menjadi top scorer Bundesliga, tapi masih belum bisa mendapat trofi utuk klubnya. Dan bagian paling lucu adalah. Apakah kalian sudah melihat penghargaan untuk top scorer di Jerman bentuknya seperti apa?" tuils seorang fans.
"Tidak mungkin! Ini bakal lucu sekali!" tulis fans lain yang melihat Robert Lewandowski memegang trofinya dulu saat masih main di Bayern Munich.
"HAHAHA, ini bakal luar biasa," tulis fans lainnya.
"Ini bakal menjadi khas Spurs banget. Gabung ke klub yang menang liga 11 musim berturut-turut dan sekarang jadi top scorer setelah memecah rekor pencetak gol, dan akhirnya cuma jadi tim kedua, main dengan mantan pemain Arsenal, dan mendapat trofi berbentuk meriam," ujar fans lain.
Thomas Muller Disuruh Melatih
Penyerang Bayern Munich, Thomas Muller, malah disuruh sejumlah fans untuk menggantikan posisi Thomas Tuchel sebagai pelatih.
Komentar ini dilontarkan para fans setelah kekalahan memalukan Bayern Munich melawan Lazio di babak 16 besar Liga Champions.
Mantan pelatih Chelsea itu dianggap tidak kompeten sebagai pelatih Bayern Munich.
Lazio membukukan satu gol dari Ciro Immobile melalui tendangan penalti pada menit ke-69.
Sedangkan sebelumnya Bayern Munich harus rela bermain 10 orang gara-gara Dayot Upamecano terkena kartu merah.
Bayern Munich yang menguasai laga di Stadio Olimpico sebanyak 61 persen tidak mencatatkan shot on target satu pun.
Ini adalah pertama kalinya Bayern Munich kalah di babak 16 besar sejak 11 musim terakhir.
Sedangkan di kekalahan Bundesliga melawan Bayer Leverkusen 3-0, Bayern Munich cuma mencatatkan satu shot on target.
Thomas Muller adalah pemain yang diminta untuk berhadapan dengan awak media pascalaga.
Pemain 34 tahun itu mengakui bahwa skuadnya melakukan banyak kesalahan hingga tercipta gol tanpa bisa membalasnya.
"Dengan satu orang kena kartu merah dan skor 1-0, saya tidak apa-apa."
"Kami harus jujur, di babak kedua kami menyerahkan begitu saja, kami melakukan banyak kesalahan penaltinya itu juga agak kurang beruntung."
"Ciro Immobile memaksa dua, tiga, empat pemain untuk bertarung dengannya tanpa bisa memenangkan bola."
"Saya cukup lama di dunia (sepak bola) ini, 1-0 tidaklah bagus, kami ingin lebih, tapi nanti mereka datang ke Munich dan kita akan lihat apa yang akan terjadi," paparnya via CBS Sports Golazo.
Gara-gara ucapan dan sikap Thomas Muller yang dianggap bijak, sejumlah fans malah memintanya untuk menggantikan Thomas Tuchel.
@mapsfro**: Dia ngomong seperti pelatih
@obimi**: Muller > Tuchel
@steven_wi**: Muller sudah seperti pelatih saat ini, karena Tuchel sudah tidak peduli lagi
@iago**: Muller adalah pelatih Bayern
@livi**: Muller tolong jadilah pelatih kami
Sementara itu, Thomas Tuchel mengaku tidak khawatir jika harus dipecat lagi dan meyakini bahwa kesalahan tidak hanya ada pada dirinya.
Setelah dipecat dari Chelsea dan sempat menganggur, karier Thomas Tuchel di Bayern Munich kini kembali terancam.
Sedangkan pelatih asal Jerman itu masih ada kontrak sampai Juni 2025.
"Tidak, saya tidak khawatir soal masa depan saya atau potensi dipecat. Kami melakukan segalanya yang membuat kami kalah di laga ini, kesalahan ada di tangan kami."
"Pada titik tertentu kami berhenti untuk yakin, saya tidak tahu kenapa. Ada banyak kesalahan individual juga," terangnya via Fabrizio Romano.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)