Liga Inggris

Jason Cundy Debat Lee Dixon Bahas Mykhailo Mudryk, Ex Chelsea Ga Setuju dengan Legenda Arsenal

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Winger Chelsea Mykhailo Mudryk dan Christopher Nkunku. Jason Cundy dan Lee Dixon sama-sama mengomentari soal posisi winger Chelsea, Mykhailo Mudryk

TRIBUNTERNATE.COM - Ada perbedaan pendapat antara dua pundit, Jason Cundy dan Lee Dixon.

Jason Cundy dan Lee Dixon sama-sama mengomentari soal posisi winger Chelsea, Mykhailo Mudryk, dalam laga putaran kelima FA Cup melawan Leeds United.

Chelsea baru saja memenangkan laga putaran kelima FA Cup melawan Leeds United 3-2.

Baca juga: Legenda Arsenal Lee Dixon Lega Mykhailo Mudryk Gacor di Posisi Baru, Sumbang Gol Chelsea vs Leeds

Baca juga: Man United Sama Saja dengan Chelsea, Chris Sutton Capek Prediksi Skor Lawan Forest: Salah Terus

Baca juga: Gara-gara Moises Caicedo, Ryan Gravenberch Cedera Ligamen saat Chelsea vs Liverpool di Carabao Cup

Gol tuan rumah datang dari Nicolas Jackson (15'), Mykhailo Mudryk (37'), dan Conor Gallagher (90').

Sedangkan Leeds United membukukan brace dari Mateo Joseph (8' dan 59').

Mykhailo Mudryk akhirnya kembali ke starting XI meski gagal membawa pengaruh saat main dari bangku cadangan dalam kekalahan melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Mantan pemain Shakhtar Donetsk itu mendapat assist dari Raheem Sterling untuk golnya.

Kemudian ia baru digantikan Jimi Tauriainen pada menit ke-90+3.

Kabar miring terkait Mykhailo Mudryk di Chelsea sempat muncul lagi setelah kekalahan di Carabao Cup.

Disebutkan bahwa sang winger sebenarnya masih berharap bisa merapat ke Arsenal saat detik-detik tiba di Stamford Bridge.

Bagi Lee Dixon, posisi Mykhailo Mudryk di nomor 10 sudah sangat tepat.

Sedangkan Jason Cundy masih meragukan kehadiran bintang Ukraina di posisi itu.

"Saya masih belum yakin. Saya bakal menaruh dia melebar ke luar sisi kanan dan menaruh Noni Madueke di sana."

"Dulu saya pemain nomor 10, saya merasakan peran terbesarmu di posisimu itu."

"30 menit akhir adalah kuncinya, tapi kamu harus bisa mendukung. Dia tampak agak seperti laganya terlewat begitu saja," tuturnya via thechelseachronicle.com.

Mantan pemain Chelsea ini ini menganggap Mykhailo Mudryk belum bisa dipercaya dengan peran besar itu karena inkonsistensinya.

Berbeda dengan Jason Cundy, legenda Arsenal, Lee Dixon justru lega bisa melihat Mykhailo Mudryk di posisi itu.

Lee Dixon justru bisa melihat potensi besar Mykhailo Mudryk di Chelsea.

Lee Dixon puas melihat Mykhailo Mudryk di posisi nomor 10.

"Saya lebih condong dia di posisi nomor 10, karena saya rasa kalau dia main melebar, kalau kalian punya bek tengah yang cerdik, seberapa cepat dia maka bisa lolos dari himpitan."

"Di posisi nomor 10, dia bisa mendapat keuntungan itu. Terkadang kalian butuh seorang pemain di tim yang bisa dibiarkan melakukan apapun yang mereka mau."

"Terkadang kalian yang harus mengatur mereka, dan dia punya dua gelandang di belakangnya yang bisa melakukan itu," paparnya via thechelseachronicle.com.

Cemburu Mauricio Pochettino

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, mengaku cemburu dengan perlakuan para fans sepak bola yang ia anggap tidak adil.

Dari pandangan Mauricio Pochettino, Chelsea langsung menjadi sasaran hujatan dan ledekan jika kalah.

Lain cerita dengan Liverpool dan Manchester City yang menurutnya sepi dari hujatan ketika kalah.

Mungkin Mauricio Pochettino merasakan tekanan begitu besar dari orang-orang setelah kekalahan Chelsea di final Carabao Cup melawan Liverpool.

"Tidak ada yang bilang kalimat-kalimat negatif soal Liverpool atau City, rasanya seperti kalau kalian menang ya menang, kalah ya kalah."

"Tidak apa-apa kalau tidak terjadi apa-apa, tapi kalau Chelsea kok berbeda sekali gara-gara 1 miliar poundsterling yang dihabiskan untuk membangun skuad."

"Bagi saya, ini tidak adil, tapi meski demikian, saya menerima opini orang-orang," ujarnya via TeleFootball.

Disemangati Todd Boehly

Muncul rumor bahwa pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, mengabaikan jabatan tangan sang pemilik klub, Todd Boehly.

Peristiwa itu terjadi setelah kekalahan Chelsea di final Carabao Cup melawan Liverpool.

Beredar viral video Mauricio Pochettino menaiki tangga Wembley Stadium dan hanya bersalaman dengan Behdad Eghbali padahal di sebelahnya ada Todd Boehly.

Namun, sejumlah fans bersikeras bahwa Mauricio Pochettino menjabat tangan kedua pemilik itu dengan tangan kiri dan kanan secara bersamaan.

Kini, Mauricio Pochettino membeberkan bahwa dirinya mendapat dukungan dari pemilik klub.

"Saat saya menaiki tangga di Wembley, saya sangat sedih, saya hampir menangis."

"Saat saya tiba di sana, sulit untuk berhenti (bersedih). Tapi saya tiba-tiba merasakan dukungan dari para pemilik, mereka bersikap sangat baik. Saya mengapresiasinya," ujarnya via Fabrizio Romano.

Video Viral

Dari video yang beredar, tampak Mauricio Pochettino berjalan ke arah para petinggi klub.

Di sana tampak ada Todd Boehly dan Behdad Eghbali dalam posisi berdiri.

Mauricio Pochettino dari bawah berjalan cepat ke arah mereka dan terlihat tangan kanan bersalaman dengan Behdad Eghbali.

Sedangkan sikapnya ke Todd Boehly menjadi sorotan lantaran dianggap mengabaikan tangan sang miliarder.

Namun, ada yang beranggapan bahwa sebenarnya Mauricio Pochettino menjabat tangan Todd Boehly dengan tangan kirinya tapi tertutup oleh tangan kanan.

Agar Mauricio Pochettino Tidak Dipecat

Mauricio Pochettino kembali dalam ancaman pemecatan gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Namun, ternyata ada kondisi di mana Mauricio Pochettino bisa terbebas dari ancaman dipecat.

Kondisi tersebut tidak mensyaratkan Mauricio Pochettino untuk bisa memenangkan trofi.

Pemilik Chelsea, Todd Boehly dan Behdad Eghbali nyaris bisa dipastikan tidak akan memecat Mauricio Pochettino jika hal ini tercapai.

Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Ben Jacobs, yang mana posisi pelatih asal Argentina itu bisa dipertahankan hingga musim berakhir.

Dalam kolom Si Phillips Talk Chelsea, Ben Jacobs menyebut syarat itu adalah agar Chelsea bisa melalui empat laga di depan tanpa kekalahan.

Meski tidak sesulit menang trofi, syarat itu tentu juga tidak mudah dengan permainan Chelsea yang tidak konsisten.

Laga di depan adalah melawan Leeds United di kandang dalam putaran kelima FA Cup.

Kemudian Liga Premier melawan Brentford tandang, Newcastle United di kandang, dan yang akan sangat sulit mungkin melawan Arsenal di Emirates Stadium.

Kita lihat apakah Mauricio Pochettino bisa membawa Chelsea menang dalam menghadapi empat laga itu.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Berita Terkini