TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Bakal calon bupati (Bacabup) Halmahera Selatan, Maluku Utara, Eka Dahliani Abusama, mengambil star awal untuk agenda sosialisasi ke masyarakat terkait pencalonannya di Pilkada 2024.
Dalam agenda sosialisasinya, Eka diklaim sedikitnya sudah bertandang ke 23 desa di 6 kecamatan untuk dua pekan terkhir.
Tak sendirian, istri mendiang Usman Sidik, Bupati Halmahera Selatan periode 2021-2025 itu, didampingi beberapa politikus PKB dan tim pemenang internal.
Pada kunjungan di Desa Mandaong, Kecamatan Bacan Selatan pada Selasa (25/6/2024) malam, Eka mengatakan dirinya akan mengembalikan banyak program suaminya yang tertunda.
"Nampaknya banyak kebutuhan untuk mengembalikan yang hilang, mengembalikan yang berkurang, dan mengembalikan yang dipotong," ujar Eka.
Eka mengaku ingin membuat masyarakat Halmahera Selatan bahagia. Dia juga menyinggung harapan daerah tersebut yang dugadang-gadang semakin maju di kemudian hari.
"Daerah ini banyak yang harus kita benahi dan lakukan. Saya masih tetap berkeinginan masyarakat itu bahagia. Saya cukup tahu kondisi masyarakat karena pernah jadi Ketua TP-PKK," tandasnya.
Anggota DPRD Halmahera Selatan dari Fraksi PKB, Junaidi Abusama, mengatakan dirinya turut bertanggungjawab atas pencalonan Eka di Pilkada 2024.
Baca juga: Jabat Kajari Halmahera Selatan Maluku Utara, Ahmad Patoni Fokus Tuntaskan Kasus Korupsi BPRS
Selama bersosialisasi di desa-desa, menurut dia, respons masyarakat terhadap Eka Dahliani Abusama sangat baik karena sudah mengenal sosok Eka.
"Rata-rata masyarakat sudah mengenal nama beliau. Cuma persoalannya ada yang belum bertemu langsung. Makanya beliau ingin bertatap muka dengan masyarakat," kata Junaidi, Rabu (26/6/2024).
Junaidi menegaskan kedatangan Eka ke desa-desa untuk jumpa dengan masyarakat, bertujuan menggalih persoalan-persoalan yang lebih substansial.
Ia juga memastikan Eka konsisten melanjutkan semua program pembangunan yang ditinggalkan suaminnya.
Karena itu, agenda kunjungan ini juga untuk mendongkrak elektabilitas Eka dalam menghadapi Pilkada.
"Kemudian secara elektoral, Ibu Eka pasti dihitung karena menjadi representasi kaum perempuan."
"Soal popularitas saya kira, dari kunjungan-kunjungan ini terbaca bahwa masyarakat sudah mengenal beliau, tapi beliau butuh lebih dekat lagi dengan masyarakat biar semua keluhan mereka bisa didengar langsung," tuturnya. (*)