TRIBUNTERNATE.COM, JAILOLO - Fifandra Ardiansyah Daud, merupakan Komandan Kelompok 8 Paskibraka Nasional 2024 yang berasal dari Halmahera Barat, Maluku Utara.
Ardiansyah berhasil menjadi Komandan (Danpok) Pasukan 8 Tim Nurantara Baru untuk mengbarkan bendera pusaka, pada upacara HUT ke 79 RI, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sabtu (17/8/2024).
Tak hanya Ardiansyah, Apriliya Putri Dwi Mahendra yang juga berasal dari Halmahera Barat, juga mewakili Provinsi Maluku Utara sebagai anggota Paskibraka Nasional 2024.
Sosok Fifandra Ardiansyah Daud
Fifandra Ardiansyah Daud atau yang akrab disapa Dani, merupakan anak dari pasangan Almarhum Hasan Daud dan Sulastri M Baba, asal Desa Jalan Bari, Kecamatan Jailolo, Kabupten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Ia merupakan siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Halmahera Barat, yang dipercayakan dengan tanggung jawab yang tidak main-main, yakni sebagai Danpok Kelompok 8 Paskibrakan Nasional 2024.
Tak hanya itu, tugas tersebut menjadikan Ardiansyah sebagai anggota Paskibraka yang menerima bendera pusaka dari pembawa baki, Livenia Evelyn.
Dilansir dari Surya.co.id, menjadi paskibraka merupakan impian dan pesan sang ayah, Almarhum Hasan Daud, yang akhirnya membuat Ardiansyah menekuni dengan serius.
"Pertama-tama Dani ikut Paskibraka, itu diminta mendaftar karena Bapak Dani sudah kata (untuk mendaftar)," katanya saat Konferensi Pers Persiapan Paskibraka 2024 secara daring, Jumat (26/7/2024).
Namun Ardiansyah awalnya merasa pesimis, karena kondisi ekonomi keluarga yang tak memumpuni.
Dengan tekad ingin membanggakan orang tuanya, Ardiansyah sampai berpikir bagaimana untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan seperti listrik dan makan.
"Dari situ Dani mulai berpikir harus bagaimana? Dani harus buat apa supaya bisa kasih bangga orang tua," katanya.
Meski awalnya pesimis, Ardiansyah kemudian mulai giat berlatih dan akhirnya mengikuti seleksi Paskibraka tingkat sekolah dengan modal nekat.
Pinjam Ponsel Teman untuk Daftar
Ada kesan tersendiri bagi Ardiansyah ketika akan mendaftarkan dirinya ikut seleksi Paskibraka, karena tes tersebut harus dilakukan secara daring.
Ardiansyah yang tidak memiliki ponsel harus meminjam milik temannya agar tetap dapat mengikuti ujian seleksi tersebut.
"Dani tidak mau diam (berhenti) dan pakai HP teman untuk ikut seleksi Paskibraka tingkat provinsi waktu itu," tambahnya