Liga Inggris

Man City Mirip Liverpool Era Jurgen Klopp, Ex Arsenal: Mengkhawatirkan, Lihat Saja Kovacic, KDB, dkk

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Liverpool, Harvey Elliott dan pemain Manchester City, Mateo Kovacic. Manchester City musim ini disebut-sebut mirip dengan Liverpool di era Jurgen Klopp.

TRIBUNTERNATE.COM - Manchester City musim ini disebut-sebut mirip dengan Liverpool di era Jurgen Klopp.

Hal ini diungkapkan oleh pundit, Jermaine Pennant, yang menyorot soal kondisi lini tengah.

Bagi mantan pemain Arsenal itu, para gelandang Manchester City dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca juga: Arsenal Senasib dengan Man City di UCL, Kalah padahal Dominan, Guardiola dan Arteta Sepaham

Baca juga: Bisa-bisanya Jack Grealish Mau Video Call Fans Aston Villa, Winger Man City Hibur yang Kalah UCL

Yang dimaksud adalah perkara umur, di mana kini ada Mateo Kovacic (30), Ilkay Gundogan (34), Kevin De Bruyne (33), dan Bernardo Silva (30).

"Kalau kalian fan Man City, saya pikir itu harusnya agak menjadi kekhawatiran karena kita sudah lihat di Liverpool."

"Saat Liverpool berapi-api dan saat mereka lama-lama mulai menurun, lini tengahnya di umur kisaran itu."

"Thiago 30, Fabinho 31, Jordan Henderson sekitar 32 33. Mereka semua mulai menurun di usia itu, langsung menurun menuju akhir dari masa prima karier mereka," ujarnya via manchestercity.news.

Bagi Jermaine Pennant, Liverpool salah langkah dengan tidak investasi pemain yang lebih prima di lini tengah dan membuat skuad semakin melemah.

Sama halnya dengan Manchester City yang kini seharusnya melakukan sesuatu di bursa transfer Januari 2025 nanti, belum lagi badai cedera yang tengah menimpanya.

Manchester City dan Arsenal Senasib

Arsenal agaknya senasib dengan Manchester City di matchday 4 Liga Champions.

Pasalnya, duo rival Liga Inggris itu sama-sama kalah di Liga Champions padahal dari segi statistik lebih dominan dalam penguasaan bola.

Manchester City lebih dulu berlaga dan harus menelan kekalahan begitu pahit setelah dibantai Sporting Lisbon 4-1. 

Padahal, Manchester City mencatatkan penguasaan sampai 73 persen.

Manchester City mencetak gol pembuka dari Phil Foden pada menit ke-4.

Namun, gol itu menjadi yang pertama dan terakhir lantaran skuad tamu dibalas hattrick dari Viktor Gyokeres dengan dua penaltinya serta gol dari Maximiliano Araujo.

Sehari kemudian, Arsenal yang kalah tipis 1-0 dari Inter Milan dengan dominasi 63 persen.

Gol satu-satunya tercipta dari penalti Hakan Calhanoglu (45+3') gara-gara handball dari Mikel Merino.

Setelah laga, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menganggap skuadnya tampil bagus.

Ia sampai membantah pernyataan anak asuhnya, Bernardo Silva, yang mengkritik penampilan timnya sendiri.

"Saya tidak setuju dengannya. Kami main sangat buruk lawan Bournemouth tapi sangat bagus hari ini."

"Satu-satunya penyesalan hanya kebobolan yang ketiga dan keempat. Penalti-penaltinya itu tidak perlu."

"Mereka main bagus di awal dan di babak kedua, tapi tinggal 44 menit kami tidak stabil secara emosi," ujarnya via MEN Sport.

Sementara itu, bos Arsenal, Mikel Arteta mengaku sangat frustasi atas laga tersebut.

Baginya, setidaknya Kai Havertz dan kawan-kawannya bisa menang dengan dua gol.

"Hal paling buruk dari malam ini jelas adalah hasilnya karena kami dominan, sikap dan performa yang kami tunjukkan melawan salah satu tim terbaik di Eropa di stadion ini belum pernah saya lihat di semua laga yang pernah saya tonton."

"Hasil laga ini adalah kenyataan pahit dan kami punya banyak situasi di depan gawang yang harusnya bisa kami selesaikan lebih baik untuk cetak setidaknya dua gol," keluhnya via football.london.

Saat ini, Manchester City berada di urutan ke-10 klasemen dengan tujuh poin, sementara Arsenal dengan poin yang sama berada di urutan ke-12.

Bernardo Silva Sindir

Bernardo Silva seolah menyalahkan lini belakang skuadnya saat kekalahan 4-1 melawan Sporting Lisbon.

Adapun lini belakang Manchester City dalam matchday 4 Liga Champions itu diisi oleh Josko Gvardiol, Manuel Akanji, Jahmai Simpson-Pusey, dan Rico Lewis.

Diketahui, Manchester City mencetak gol pembuka dari Phil Foden pada menit ke-4.

Namun, gol itu menjadi yang pertama dan terakhir lantaran skuad tamu dibalas hattrick dari Viktor Gyokeres dengan dua penaltinya serta gol dari Maximiliano Araujo.

Manuel Akanji dan Josko Gvardiol turut terlibat dalam kebobolan dari Viktor Gyokeres.

Tidak heran bintang Portugal itu menyalahkan rekan-rekannya di belakang yang membuat sang kiper, Ederson, kesusahan membendung serangan.

Sementara lini depan dianggap sudah cukup melakukan tugasnya.

"Ada pressing yang bagus tapi tiba-tiba mereka satu lawan satu dengan kiper kami."

"Saya belum melihat lagi (siaran ulang) tapi tampaknya terlalu mudah bagi mereka untuk satu lawan satu dengan kiper kami dari pressing yang bagus sejak awal kami melakukannya," keluhnya via MEN Sport.

Selain itu, mantan pemain Benfica itu juga mengakui kewalahan melawan Sporting Lisbon, terutama di babak kedua.

"Ini mengecewakan, kami seperti berada di tempat yang gelap dan semuanya tampak berjalan ke arah yang salah."

"Bahkan main bagus saja kami tetap tidak bisa gol dari peluang yang ada dan terlalu mudah kebobolan."

"Kami harus melihat ke dalam apa yang kami masih kurang dan harus memperbaiki diri secepatnya."

"Kalau tidak, ini bakal sulit untuk bangkit dari semua kekalahan ini," ujarnya via MEN Sport.

Kenyataan Pahit Manchester City

Mantan bek Manchester City, Micah Richards, mengingatkan kenyataan pahit yang harus dihadapi mantan klubnya itu.

Manchester City sempat mencatatkan lebih dari 10 pemain cedera hingga kekalahan 2-1 melawan Tottenham Hotspur dan Bournemouth dianggap menjadi dampaknya.

Micah Richards menganggap Manchester City kini memang tengah terpuruk.

Lawan yang menghadapi Manchester City dalam kondisi lemahnya bisa memanfaatkan kesempatan untuk menyerang bertubi-tubi.

"Saya pikir di Liga Premier, kalian tidak bisa menggendong pemain lain. Ini adalah liga yang sangat melibatkan fisik."

"Dan jelas mereka (Bournemouth) melihat itu dan berpikir bahwa mereka bisa melukai Man City di area tertentu," ujarnya via MEN Sport.

Kyle Walker Dipaksa Main

Sejumlah pihak menganggap penampilan bek Manchester City, Kyle Walker, dalam laga melawan Bournemouth, terlalu dipaksakan.

Bagaimana tidak, Kyle Walker sudah absen empat laga gara-gara cedera dan dianggap belum waktunya untuk kembali merumput.

Namun gara-gara banyaknya pemain yang cedera, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, terpaksa memainkannya.

Meski Pep Guardiola sempat menyebut bakal memilih Rico Lewis ketimbang Kyle Walker untuk starter.

Kyle Walker enggan mengeluh atas kondisi skuadnya saat ini.

"Kami harus siap. Saya harus merasa sebaik mungkin. Terkadang kapten perlu melangkah maju ketika saya mungkin bisa bertahan sedikit lebih lama (pemulihan), tetapi itu bukan alasan," tegasnya via MEN Sport.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Berita Terkini