TRIBUNTERNATE.COM - Berikut ini hasil dari sesi tanya jawab pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dengan pakar transfer, Fabrizio Romano.
Patrick Kluivert baru saja resmi diumumkan sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Pakar asal Naples, Italia itu jugalah yang menginformasikan lebih awal bahwa Patrick Kluivert adalah pengganti Shin Tae-yong setelah pengumuman pemecatan yang dilakukan PSSI pada awal pekan ini, Senin (6/1/2025).
Baca juga: Beda Formasi Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert, Timnas Indonesia Dirombak di Kualifikasi Piala Dunia
Baca juga: Dokter Tirta Ragukan Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong: Masih Mending Erik ten Hag
Dengan Fabrizio Romano, setidaknya ada 3 pertanyaan yang dijawan oleh Patrick Kluivert.
Pertama mengenai perasaan Patrick Kluivert tentang ini, penunjukkan sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Lalu apa yang ingin dia capai dengan Timnas Indonesia, dan yang terakhir apakah sudah ada persiapan yang dilakukan Patrick Kluivert untuk Timnas Indonesia?
"Ya, perasaannya tentu saja luar biasa dan benar-benar menginspirasi, semua orang tahu itu," buka Patrick Kluivert menjawab pertanyaan pertama Fabrizio Romano, Rabu (8/1/2025) malam.
"Indonesia memiliki kultur sepakbola yang penuh gairah dan hasrat yang mendalam untuk olahraga ini dan menjadi bagian dari bangsa besar ini dengan aspirasi sebesar ini merupakan sebuah privilese sekaligus sebuah tanggung jawab signifikan bagi saya," tambahnya.
"Saya sangat bersemangat untuk memberikan kontribusi untuk kemajuan tim ini dan kesuksesan."
"Saya menantikan untuk bekerja dengan semua orang dan untuk mencapai tujuan besar kami," jelasnya.
Soal pencapaian, seperti yang telah dijelaskan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, misinya adalah lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Patrick Kluivert bersama dua rekannya yang akan menjabat sebagai asisten pelatih, Alex Pastoor dan Denny Landzaat bertekad untuk membawa Timnas Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Misi kami adalah untuk memastikan kami lolos untuk Piala Dunia tahun depan (2026)," bebernya.
"Saya pikir kami memiliki kemampuan dan kekuatan serta hasrat untuk mengejarnya. Kami membutuhkan dukungan dari segenap bangsa Indonesia di belakang kami dan saya pikir, bersama-sama kami bisa mencapai banyak hal-hal besar," bebernya.
Disinggung soal persiapan tim, apakah sudah ada rencana dari Patrick Kluivert?
"Ya, seperti yang semua orang tahu dan semua bagian perlu saling melengkapi dengan sempurna. Saat ini sedang dalam proses untuk menyatukan segala sesuatunya," jawabnya untuk pertanyaan ketiga Fabrizio Romano.
"Tapi sangat penting untuk mengingat bahwa sebuah tim bukan hanya tentang pelatih, pemain, atau orang-orang di sekitar tim tapi juga tentang seluruh suporter."
"Mereka adalah bagian yang vital perjalanan kami. Harus ada satu misi satu tim dan merupakan sebuah kehormatan menjadi bagian dari ini. Jadi, ayo kita mulai," tutupnya.
Pelatih asal Belanda itu dijadwalkan tiba di Indonesia akhir pekan ini, pada Sabtu (11/1/2025) mendatang.
Sehari setelahnya, seperti yang dijanjikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat pengumuman pemecatan Shin Tae-yong, pelatih baru Timnas Indonesia akan diumumkan pada 12 Januari 2025.
"Kluivert direncanakan akan datang ke Indonesia pada Sabtu (11/1/2025) mendatang dan keesokan harinya langsung dikenalkan secara resmi ke publik," tulis PSSI ketika merilis Patrick Kluivert hari ini.
Prestasi Patrick Kluivert
Apa prestasi Patrick Kluivert calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
Patrick Kluivert bukanlah sosok asing di dunia sepak bola Eropa.
Mantan bintang Barcelona itu pernah nyaris memenangkan gelar bergengsi Ballon d'Or.
Patrick Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda pada 1 Juli 1976.
Kluivert berlatih di tim muda klub lokal, Schellingwoude sebelum bergabung ke tim muda Ajax Amsterdam.
Kluivert kemudian menjadi salah satu pentolan generasi emas Ajax Amsterdam pada 1990-an.
Penampilan impresif bersama Ajax pun membuatnya direkrut AC Milan pada 1997.
Pada 1998, Kluivert hijrah ke Barcelona dan menjadi andalan Blaugrana di lini serang bersama Rivaldo.
Kluivert tampil dalam 257 pertandingan untuk Barcelona hingga 2004 dan mencetak 122 gol.
Patrick Kluivert kemudian pindah ke Newcastle United, Valencia, dan PSV Eindhoven sebelum menutup karier di LOSC Lille pada 2007/2008.
Sepanjang kariernya sebagai pesepakbola, Kluivert meraih tiga gelar Eredivisie Belanda bersama Ajax dan PSV dan satu La Liga Spanyol bersama Barcelona.
Kluivert juga menjadi top skor Piala Eropa 2000 dan menempati peringkat kelima Ballon d'Or 1995.
Kendati memiliki karier mentereng sebagai pemain, kiprah Patrick Kluivert di dunia kepelatihan cukup terjal. Pria yang kini berusia 48 tahun ini mengambil lisensi kepelatihan pada 2008 dan menjadi staf pelatih di AZ Alkmaar.
Selain AZ Alkmaar, Patrick Kluivert pernah menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar yang dilatih pelatih Tottenham Hotspur kini, Ange Postecoglou. Kluivert juga pernah menjadi asisten di NEC Nijemegen, Timnas Belanda, dan Kamerun.
Patrick Kluivert pun sempat menjabat posisi direktur olahraga di Paris Saint-Germain pada 2016-2017 dan manajer akademi di Barcelona pada 2019-2021.
Karier sebagai pelatih kepala dimulai Patrick Kluivert di tim cadangan FC Twente atau Jong Twente pada 2011/2012. Kluivert berhasil mengantarkan Jong Twente menjuarai Beloften Eredivisie, kompetisi bagi tim cadangan klub Eredivisie yang kini telah dibubarkan.
Pada 2015, Kluivert direkrut menjadi pelatih Timnas Curacao. Kluivert berhasil membawa timnas dari Laut Karibia itu ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF, prestasi terbaik Curacao.
Kluivert kemudian mengundurkan diri dan menjadi asisten eks rekan setimnya, Clarence Seedorf di Timnas Kamerun. Namun, Kluivert meninggalkan Kamerun usai Seedorf dipecat pada 2018.
Pada 2021, ayah dari pemain Bournemouth, Justin Kluivert ini kembali ke Curacao sebagai pelatih interim, tetapi kemudian mengundurkan diri setelah beberapa bulan.
Patrick Kluivert direkrut klub Liga Super Turki, Adana Demirspor pada awal musim 2023/2024.
Ekspektasi untuk Kluivert cukup tinggi karena Adana Demirspor baru saja finis di peringkat empat liga dan lolos ke kualifikasi UEFA Conference League.
Akan tetapi, Kluivert gagal memenuhi ekspektasi saat melatih M'Baye Niang dan kawan-kawan. Patrick Kluivert dipecat Adana Demirspor pada Desember 2023 usai kalah beruntun di Liga Super Terki dan tereliminasi dari kualifikasi UEFA Conference League.
Selama menukangi Adana Demirpor, Patrick Kluivert meraih delapan kemenangan dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.
Masa Lalunya Dikerok
Hampir pasti menjadi kepala pelatih Timnas Indonesia, masa lalu Patrick Kluivert pun disorot netizen.
Patrick Kluivert diketahui diterpa sejumlah skandal ketika masih aktif bermain atau setelah pensiun.
Salah satu skandal yang menggegerkan adalah pemerasan terhadap Kluivert gara-gara utang judi beberapa tahun lalu.
Pada 2017, suratkabar Belanda, De Volkskrant melaporkan bahwa Patrick Kluivert diancam geng gara-gara utang judi yang menggunung.
Utang judi Kluivert waktu itu dilaporkan mencapai lebih dari satu juta euro.
Patrick Kluivert dikabarkan kerap berjudi saat melatih Jong Twente.
Kendati tidak melanggar hukum, Kluivert disebut kalah terus hingga terpaksa berutang.
Patrick Kluivert juga dituduh terlibat pengaturan skor dalam kasus tersebut.
Diancam Geng Kriminal
Dikutip dari The Sun, Patrick Kluivert bahkan dilaporkan diperas oleh geng kriminal setelah menumpuk utang judi hampir £900.000 (sekitar Rp 15 milia) karena bertaruh untuk kemenangan FC Twente .
Kala itu mantan penyerang Ajax , Barcelona, dan Newcastle ini menjabat sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain.
Media De Volkskrant melaporkan Kluivert terlibat dengan sekelompok penjahat saat ia melatih FC Twente dari tahun 2011 hingga 2012.
Serangkaian taruhan besar menyebabkan Patrick Kluivert mengakumulasi utang lebih dari hampir £900.000.
Mantan pemain internasional Belanda itu dilaporkan telah bertaruh pada pertandingan yang melibatkan tim utama Twente — dan inilah yang menjadi subjek pemerasan.
Geng tersebut dilaporkan telah memberikan tekanan “besar” kepada Patrick Kluivert agar membayar utangnya.
Namun laporan itu menegaskan tidak ada bukti Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan, atau taruhan ilegal.
Dan memang tindakannya tidak dianggap ilegal saat itu.
Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah menggarisbawahi ketidakbersalahan kliennya, dengan menegaskan bahwa ia “tidak memiliki keterlibatan kriminal dalam manipulasi pertandingan sepak bola” dan bahwa ia “hanya korban dalam kasus ini.”
Dan menambahkan bahwa Patrick Kluivert pernah diperiksa hanya “sebagai saksi”.
Diketahui Patrick Kluivert diperas hingga tahun 2014 dan cerita ini muncul menyusul penangkapan lima anggota komplotan kriminal tersebut.
Direktur PSG saat itu belum berkomentar secara publik tentang kasus ini.
(Tribunnews.com/Sina)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanya Jawab Patrick Kluivert dengan Fabrizio Romano, Siap Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026