TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang profesional dan disiplin.
Salah satu langkah strategis terbaru adalah peluncuran sistem absensi Palm Vein berbasis biometrik, yang resmi diterapkan di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Senin (19/5/2025).
Teknologi ini menggunakan pemindaian vena telapak tangan atau Palm Vein untuk mencatat kehadiran pegawai secara lebih akurat, aman, dan higienis, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan kedisiplinan aparatur yang selama ini masih menjadi sorotan.
Baca juga: Utang RSUD Ir Soekarno Morotai ke Kimia Farma Capai Rp2,7 Miliar
“Ini adalah solusi modern yang kami terapkan untuk menegakkan kedisiplinan ASN secara objektif dan akuntabel. Teknologi Palm Vein lebih presisi dan sulit dimanipulasi, sehingga sangat efektif untuk menutup celah penyimpangan,” ujar Sherly Laos saat peluncuran.
Sebelum Palm Vein diterapkan, Pemprov Maluku Utara menggunakan sistem absensi digital berbasis aplikasi Android atau SIABA. Namun, sistem ini masih menyisakan celah terhadap manipulasi data kehadiran pegawai, mulai dari praktik “titip absen”, kedatangan terlambat, hingga izin yang tidak berdasar dari atasan.
“Kami menemukan pola pelanggaran disiplin seperti banyaknya staf yang tidak bertugas tapi tetap mendapatkan absensi. Ini tentu tidak bisa dibiarkan karena menyangkut integritas birokrasi,” tambah Sherly.
Peluncuran Palm Vein ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, yang menekankan bahwa ASN harus menjadi teladan kedisiplinan, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
Dengan teknologi biometrik ini, kehadiran pegawai kini tercatat berdasarkan identifikasi vena tangan, yang tidak dapat dipalsukan. Ini menjadi bukti konkret dari disiplin kerja ASN, sekaligus bagian dari transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan.
Baca juga: Download PDF Teks Doa Hari Kebangkitan Nasional 2025 Komdigi, Dibacakan saat Upacara Harkitnas
Sherly Laos secara simbolis melakukan uji coba sistem Palm Vein bersama sejumlah pejabat, antara lain Kepala Dinas Kominfosan, Kepala Dinas ESDM, Kepala Dinas PMD, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, dan Kepala Biro Organisasi.
“Kami ingin ASN masuk kantor tepat waktu, bekerja efektif, efisien, dan responsif dalam melayani masyarakat. Itu yang rakyat harapkan,” tegas Sherly.
Langkah ini menjadi bagian dari reformasi birokrasi di Provinsi Maluku Utara yang tidak hanya berbasis sistem, tetapi juga berbasis integritas. (*)