Unkhair Ternate

Rektor Unkhair Ternate Dorong Kampus Inklusif dan Bebas Kekerasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBIJAKAN - Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, M. Ridha Ajam, saat memberikan sambutan. Ia menegaskan pentingnya membangun kampus inklusif, bebas diskriminasi, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, Kamis (14/8/2025).

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, M. Ridha Ajam, menegaskan pentingnya membangun kampus inklusif, bebas diskriminasi, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Pernyataan itu saat membuka Seminar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT), yang digagas mahasiswa KKN Gambesi, di Aula Nuku, Kampus II, Kamis (14/8/2025).

Ridha menyebut, tahun 2025 Unkhair Ternate menghadapi agenda besar seperti PKKMB, KKN tahap pertama, dan Dies Natalis ke-61.

Baca juga: Penyusunan Dokumen Rencana Induk SPBE Ternate Capai 75 Persen

Dengan hampir 18 ribu mahasiswa, ia menekankan layanan akademik dan non-akademik harus setara.

“Mahasiswa Unkhair harus mengedepankan sikap humanis dibanding hanya kecerdasan intelektual. Karakter, moral, dan etika dibentuk melalui proses panjang di keluarga, masyarakat, dan lingkungan pergaulan,” katanya.

Dalam rangkaian Dies Natalis, Ridha Ajam menyinggung pertanyaan pendengar RRI Pro 1 di program “Unkhair Menyapa”, soal mahasiswa menikah sebelum lulus.

Ridha Ajam menyebut pembinaan karakter menjadi tantangan di tengah pengaruh lingkungan, dan teknologi yang sulit dipantau.

“Mari kita jaga anak-anak kita bersama,” ujarnya.

Ridha berharap, lahir safe space generation, generasi cerdas yang tumbuh tanpa rasa takut. Ia juga menegaskan kampus membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun untuk melaporkan kasus kekerasan.

Koordinator Lapangan (Korlap) KKN, M. Fauzan Mansur, dalam laporannya menyebut, seminar ini merupakan kerja sama mahasiswa KKN Kampus Gambesi dengan Satgas PPKPT Unkhair.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara, Didith Prahara, SH., MH, dosen sekaligus Kabid Kekerasan Seksual Satgas PPKS, memaparkan hukum kekerasan seksual di Indonesia. Dewi Humairah, mahasiswa yang juga Kabid Kekerasan Fisik, membahas kekerasan fisik. Sementara Apt. Marhamah, M.Farm, dosen dan Kabid Kekerasan Psikis, menjelaskan kekerasan psikis.

Kegiatan ini, kata Fauzan, wujud kepedulian mahasiswa menjadikan kampus pusat keunggulan intelektual sekaligus pembentuk karakter.

“Selain seminar, KKN Kampus Gambesi menggelar program lingkungan bersih, bakti sosial, dan diskusi pengelolaan sampah berbasis hukum lingkungan,” ucapnya.

Ketua Satgas PPKPT Unkhair, Yumima Sinyo, pada kesempatan itu menjelaskan perubahan nama satgas dari PPKS mengikuti Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024.

Satgas, tambah Dr. Yumima, kini menangani enam jenis kekerasan yakni fisik, psikis, perundungan, seksual, intoleransi, dan kebijakan yangmengandung kekerasan.

Di mana, SOP baru mengatur setiap anggota Satgas wajib mendapat surat tugas resmi, dan proses perekrutan dilakukan melalui LLDIKTI Wilayah XII.

Baca juga: Hadapi Bali United di Kie Raha, Pelatih Malut United Minta Ciro Alves Cs Bermain Lepas

“Ini mandat baru yang harus dijalankan seluruh elemen kampus,” kata Yumima.

Dosen pendamping KKN, Dr. Ir. Raudha Hakim, berharap seminar ini membuka ruang diskusi untuk pencegahan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.

“Isu ini masih dianggap tabu, padahal harus dibicarakan terbuka agar penanganannya efektif,” tuturnya. (*)

Berita Terkini