Lipsus Program MBG di Ternate

Fakta-fakta Penemuan Ulat di Menu MBG MTs Negeri 1 Ternate: Ada Arahan Jaga Rahasia?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FAKTA-FAKTA - Tampak ulat dalam menu makanan bergizi gratis (MBG) bagi siswa MTS Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (29/7/2025). Berikut fakta-fakta dari penemuan ulat di menu MBG MTs Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara.

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Berikut fakta-fakta dari penemuan ulat dalam salah satu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTs Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara.

Penemuan ulat pada menu makanan program pusat ini direkam salah satu siswa MTs Negeri 1 Kota Ternate dan viral di media sosial.

Siswa tersebut merupakan satu dari 780 siswa yang menyantap MBG, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS: Ulat Ditemukan dalam Menu MBG di MTs Negeri 1 Ternate Maluku Utara

Baca juga: Penjelasan Menohok Kepsek MTs Negeri 1 Ternate Soal Ulat di Menu MBG

Ulat Terlihat saat Tengah Menyantap Makanan

Dalam video viral tersebut, siswa tampak histeris karena melihat ulat pada makanan yang tengah ia santap.

Staf PTSP Mts Negeri 1 Kota Ternate Indah, yang bertugas menerima paket MBG mengatakan, ulat ditemukan pada satu dari 780 menu.

Nama Dapur Penyedia MBG MTs Negeri 1 Kota Ternate

Sementara itu, dapur penyedia MBG untuk MTs Negeri 1 Kota Ternate ini berasal dari Dapur Sabia, Kecamatan Ternate Utara.

Kata Indah, karena ulat hanya ditemukan pada satu ompreng, makanan lainnya tetap diberikan ke para siswa dan guru untuk disantap.

"Karena temuan hanya di 1 ompreng, maka makanan lainnya tetap diberikan ke siswa beserta guru setelah diumumkan agar dicek terlebih dahulu sebelum disantap."

"Kalau kami periksa makanan itu aman, kami lanjut kasih ke anak-anak, "tambahnya.

Tanggapan Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kota Ternate

Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kota Ternate Sahdi Muhamad Laher mengaku segera berkoordinasi dengan pihak dapur untuk menyampaikan keberatan.

"Setelah ini saya konfirmasi ke pihak dapur untuk sementara waktu diberhentikan dulu (pendistribusian), "katanya ketika didatangi awak media di ruang kerjanya, Selasa (29/7/2025).

Meski demikian, Sahdi Muhamad Laher belum bisa memastikan apakah besok masih ada pelayanan program MBG di sekolahnya.

"Dengan temuan ini, tentu saya belum bisa memastikan apakah besok masih berlanjut atau tidak."

"Yang jelas saya konfirmasi dulu, biar ada komitmen baru lah!. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, "tutur Sahdi Muhamad Laher.

Menyayangkan Pihak Dapur MBG

Menurut Sahdi Muhamad Laher, kejadian ini cukup disayangkan, karena merupakan program pusat yang bagus untuk pemenuhan gizi.

Ia berharap dengan adanya kejadian ini, proses distribusi MBG sebaiknya ditahan dulu agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

"Sangat disayangkan, ini programnya bagus dengan makanan gratis bergizi katanya."

"Tapi kemudian yang disediakan itu makanan yang ada gai (ulat), sangat disayangkan sekali, "sesalnya.

Siswa Jadi Ragu untuk Menyantap MBG

Penemuan ulat di santapan MBG ini tentu bukan hal biasa.

Menurut Sahdi, setelah adanya kasus ini, para siswa akan ragu dan bahkan tidak ingin lagi menyatap MBG yang disediakan.

Ditambah informasi terkait permasalahan ini sudah beredar luas (viral).

Karenanya Sahdi berharap agar kedepan, pihak penyedia bisa menyiapkan menu yang sesuai harapan pemerintah.

Sehingga program pemerintah ini dapat meningkat gizi peserta didik di sekolahnya maupun sekolah-sekolah lain.

"Jangan sampai keteledoran pihak penyedia kemudian terjadi hal-hal yang tidak inginkan, bisa jadi keracunan dan lain sebagainya, "harapnya.

Ada Arahan Menjaga Rahasia

Sahdi Muhamad Laher menjelaskan, program MBG ini mulai masuk ke MTs Negeri 1 Kota Ternate pada Maret 2025 lalu.

Sebelumnya, pihak Satuan Pemenuhan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ternate Utara membuat surat perjanjian kerja sama dengan pihaknya.

Beberapa poin dalam perjanjian tersebut, lanjut Sahdi, sempat membuatnya keberatan.

Seperti adanya tanggung jawab sekolah untuk membayar kerugian bila ompreng MBG hilang, senilai Rp 80 ribu per buah.

Bahkan pada poin lainnya, apabila terjadi kejadian luar biasa seperti keracunan akibat MBG, ketidak-lengkapan menu makanan dan kondisi lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan program ini, pihak sekolah berkewajiban untuk menjaga kerahasiaannya.

Tidak Dapat Berbuat Banyak karena MBG Program Pusat

Meski keberatan, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak karena MBG sudah menjadi program pemerintah pusat yang harus didukung.

"Arahnya kalau torang berkeberatan maka program ini tidak jalan di madrasah ini."

"Jadi ini seakan-akan sudah disiapkan torang cuma tanda tangan, "tutur Sahdi Muhamad Laher. (*)

Berita Terkini