Halmahera Timur
Ini Penyebab Turunnya Hasil Tangkapan Ikan Teri Nelayan Desa Subaim Halmahera Timur
Ringkasan Berita:1. Nelayan Desa Subaim keluhkan turunnya hasil tangkapan ikan teri2. Nelayan menilai turunnya hasil tangkapan karena perubahan air laut3. Perubahan air laut karena limbah dari sejumlah perusahaan tambang
TRIBUNTERNATE.COM, MABA - Suleman Idris, neyalan Desa Subaim, Kecamatan Wasile, Halmahera Timur, Maluku Utara keluhkan turunnya hasil tangkapan ikan teri.
Kepada Tribunternate.com, ia menilai turunnya hasil tangkapan karena air laut tercemar (berubah warna) sejak 2023.
"Air laut keruh akibat banjir membawa limbah, sehingga mencemari lingkungan dan ekosistem laut, "katanya, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, perubahan warna air laut sejak kehadiran perusahaan tambang di Kecamatan Wasile.
Baca juga: Bupati Halmahera Timur Sebut Pimpinan OPD dan Staf Adalah Duta Bayar Pajak dan Retribusi Daerah
"Bukan cuma saya, tapi hasil tangkapan nelayan lainnya juga turun, "ungkap Suleman Idris.
Dikatakan, sebalumnya hasil tangkapan ikan teri capai 1 ton per bulan, sekarang hanya setengahnya yakni 500 kilogram per bulan.
"500 kilogram itu pun saya melaut sampai keluar perairan Subaim, artinya melaut sekarang susah."
"Apalagi cuaca buruk, banjir, tekardang dalam satu malam itu hasilnya nihil."
"Bulan ini hasil tangkapan kami tidak sepadan dengan biaya operasional, "keluh Suleman Idris.
Dengan fenomena ini ia oun berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat memberikan perhatian khusus ke nelayan Desa Subaim.
Baca juga: Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub: Seluruh OPD Harus Kerja Sesuai Visi Misi Saya
"Kami tidak pernah dapat perhatian dari pemerintah desa, kecamatan, daerah hingga perusahaan di Subaim, "harapnya.
Suleman berkeinginan agar pemerintah dan perusahaan tambang bisa melihat langsung kondisi air laut di perairan Desa Subaim pasca banjir.
"Kalau bisa pemerintah lakukan sosialisasi masalah dampak limbah sediment yang makin parah di dasar laut, biar kami para nelayan juga tahu betul apa penyebabnya, "tandasnya. (*)
					