Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Berita Viral

Histeris, Ibu Affan Kurniawan Tangisi Tulang Punggung Keluarga yang Tewas Dilindas Rantis Brimob

Duka menyelimuti rumah keluarga Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas Rantis Brimob Polda Metro Jaya, Kamis (28/8/2025).

|
Editor: Primaresti
WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
OJOL DILINDAS RANTIS - Erlina (41) ibunda Affan Kurniawan (21), pengemudi Ojol yang tewas dilindas mobil rantis Brimob, menangis minta keadilan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Nama Affan Kurniawan bergema di media sosial, bersisihan dengan video viral tragedi mengerikan yang merenggut nyawanya.

Pemuda 21 tahun yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (Ojol) tersebut, tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob Polda Metro Jaya, Kamis (28/8/2025).

Affan saat itu tengah bekerja mengantar pesanan pelanggan seperti hari-hari biasanya.

OJOL TERLINDAS RANTIS - Viral video kendaraan taktis (Rantis) Brimob Polda Metro Jaya melindas pengemudi ojek online dalam aksi protes di sekitar Gedung DPR/MPR RI, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Driver ojol bernama Affan Kurniawan (21) dikabarkan tewas.
OJOL DILINDAS RANTIS - Viral video kendaraan taktis (Rantis) Brimob Polda Metro Jaya melindas pengemudi ojek online dalam aksi protes di sekitar Gedung DPR/MPR RI, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Driver ojol bernama Affan Kurniawan (21) dikabarkan tewas. (Tangkapan layar video viral)

Tak disangka, sang tulang punggung keluarga justru tewas oleh aparat dalam pengamanan demo 28 Agustus 2025 di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Kabar kematian Affan membuat keluarga histeris.

Ibu Affan, Erlina (41), tak kuasa menahan tangis ketika melihat jasad putranya terbujur kaku.

"Anak saya enggak ada pak," teriak ibu Affan Kurniawan (21) pada Anies Baswedan yang datang melayat ke rumah duka, Jalan Cepu III, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: 5 Fakta Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Viral Kapolri Turun Tangan, Respons Istana dan Gojek

Seorang anggota keluarga lain juga menimpali sembari menangis meraung, “Mohon dituntut keadilannya, mohon dituntut keadilannya pak, rakyat kecil ditindas”.

Dia lantas menggenggam erat tangan Anies Baswedan hingga membuat mantan Gubernur Jakarta itu merungkuh duduk lebih dari 3 menit.

Anies lantas memberikan kalimat penenang ke ibu korban dengan berbisik.

Suasana penuh tangis mewarnai rumah duka kawasan Jalan Tayu, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat pagi.

Jenazah Affan dibaringkan di atas meja kayu, ditutupi kain batik cokelat, dengan sebuah buku Yasin diletakkan di sisinya.

Para tetangga dan kerabat bergantian melayat, memberikan doa serta ucapan belasungkawa.

Erlina terus menangis histeris setiap kali pelayat datang.

Di sampingnya, ayahanda Affan, dan adiknya, Wulantika, hanya bisa terdiam dengan pandangan kosong.

Di sisi kiri jenazah, ada kakek dan nenek korban yang hanya bisa termenung menatap jasad cucunya. 

Di depan almarhum, kakak Affan juga menatap kosong jenazah adiknya.

Ia bahkan tak berkedip sedikit pun dan tak menghiraukan banyak orang yang datang silih berganti. 

"Saya cuma minta keadilan," ucap Zulkifli, ayah korban, Jumat pagi.

Zulkifli tidak menyangka putra keduanya yang setiap hari membantu mencari nafkah, sudah berpulang ke pangkuan yang Maha Kuasa.

"Saya enggak mau lihat videonya, enggak sanggup," katanya.

Sosok Affan di Mata Tetangga

Affan tinggal bersama kedua orangtua, kakak, dan adik-adiknya di sebuah kontrakan sederhana berukuran 3x11 meter di Jalan Tayu, Menteng, Jakarta Pusat.

Pemilik kontrakan, Muri, mengenang Affan sebagai anak rajin yang sangat diandalkan keluarganya.

“Dia tulang punggung keluarga, diandalkan ibunya banget,” ucap Muri.

Baca juga: Saksi Ungkap Detik-detik Rantis Brimob Lindas Driver Ojol Saat Demo: Siapa Saja di Depan Dihajar

Anak Baik yang Tak Pernah Macam-Macam

Selain rajin bekerja, Affan dikenal sebagai pemuda yang tidak pernah membuat masalah.

Pamannya, Fachrudin, mengingat keponakannya itu sebagai sosok yang santun dan sederhana.

“Anaknya baik banget, enggak pernah macem-macem atau kena masalah,” kata Fachrudin.

Sebelum menjadi pengemudi ojol, Affan sempat bekerja sebagai satpam di kawasan Menteng.

Ia kemudian beralih ke pekerjaan ojol demi bisa lebih fleksibel membantu keluarga.

Tangis Keluarga di RSCM Suasana duka begitu terasa di RS Cipto Mangunkusumo saat keluarga tiba menembus hujan deras.

Mereka tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi Affan.

“Affan! Affan!” teriak seorang anggota keluarga yang histeris hingga harus ditopang kerabatnya.

Jenazah Affan kemudian dibawa pulang ke rumah kontrakan keluarga di Menteng untuk disemayamkan.

Para tetangga turut hadir memberikan doa dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Polisi pun diharapkan mengusut insiden ojol tewas terlindas rantis Brimob ini dengan serius.

(WartaKotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)(Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved