Pemkot Tidore Dukung Program Nasional, dari MBG hingga Penuntasan TBC

TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE - Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore siap mendukung dan bersinergi dengan program Presiden Republik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Makan Bergizi Gratis (MBG) dan percepatan penuntasan Tuberkulosis (TBC) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara Virtual di Ruang rapat Wali Kota Tidore Kepulauan, Senin (29/9/2025).

Rakor tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, dan dihadiri Menteri Kesehatan, Badan Gizi Nasional serta Kepala Daerah seluruh Indonesia.

Baca juga: Tingkat Pengangguran Tertinggi di Maluku Utara Ada di Kota Ternate

“Pada prinsipnya apa yang disampaikan Mendagri Menkes dan Badan Gizi Nasional menjadi komitmen Kepala Daerah, yang sudah disampaikan sebelumnya Pemerintah Daerah Kota Tidore siap mendukung dan bersinergi dengan program Presiden Republik Indonesia,” ungkapnya.

Taher Husain menambahkan, sesuai arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), rapat koordinasi hari ini membahas evaluasi MBG. Hal itu dilakukan karena adanya musibah keracunan yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga Mendagri mengundang seluruh kepala daerah di Indonesia untuk mengikuti zoom meeting.

Tujuannya agar setiap daerah bisa melakukan langkah antisipasi, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

Selain itu, rapat juga menekankan soal penuntasan TBC, di mana Mendagri meminta setiap daerah segera membentuk Satgas Pencegahan TBC.

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bintang Malut United Yakob Sayuri Latihan Fisik Ringan di Kie Raha

Sementara itu, dalam arahannya Mendagri menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengawal keberhasilan program MBG.

Ia juga menegaskan perlunya percepatan penanganan TBC, yang hingga kini masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

Hal ini disampaikan karena Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. (*)