Capai 25 Persen, Proyek RSUD Bobong Taliabu Masuk Tahap Pengecoran

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Manajer PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Griksa Cipta Mandiri (WIKA-Griksa), Andhika A. Pradana, mengatakan bahwa proyek RSUD Bobong tipe C sudah mencapai 25 persen.

"Progres pembangunan sudah mencapai 25 persen. Saat ini kami sedang mempersiapkan pengecoran lantai tiga," kata Andhika, Senin (27/10/2025).

Pembangunan RSUD tersebut ditargetkan akan rampung pada tahun 2026.

Baca juga: Bassam Kasuba Jamin Pemangkasan TKD Rp500 Miliar Tak Ganggu Program Agromaritim Pemkab Halsel

"Mohon dukungannya, agar pelaksanaan proyek RSUD Bobong ini dapat berjalan lancar dan segera memberikan manfaat bagi masyarakat Pulau Taliabu dan sekitarnya," pintanya.

Dijelaskan, RSUD Bobong tipe C ini dilengkapi fasilitas pendukung, seperti 100 tempat tidur, ruang gawat darurat, bedah, rawat inap, dan laboratorium.

"Rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat rujukan medis utama kedepannya," imbuhnya.

Kata Andhika, proyek ini dikerjakan oleh PT Wika dan juga PT Ciria Jasa Cipta Mandiri (CCM) selaku konsultan manajemen konstruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Pada pelaksanaannya di lapangan baik fisik maupun administrasi, kami dibantu oleh CCM. Mereka memastikan seluruh prosedur RAB dan pencapaian progres sesuai dengan perencanaan awal," terangnya.

Dia menambahkan, tentu dalam progres pekerjaan rumah sakit ini akan diaudit untuk menjamin penggunaan anggarannya.

"Sehingga pelaksanaan proyek tetap berada di jalur, dan sesuai dengan gambar perencanaan awal. PT WIKA terus berinovasi dalam transformasi bisnis, agar proyek berjalan efektif dan efisien dengan mutu terbaik," kata Andhika.

Baca juga: Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub Perintahkan OPD Terkait Intens Patroli di Taman Woyogula

Terpisah, Team Leader PT CCM, Edhi Nurbiantoro, menjelaskan, dalam proyek tersebut, mereka akan memastikan bahwa material atau bahan bangunan yang dipakai sesuai spesifikasi kontrak kerja.

"Kami selalu melakukan pengawasan ketat, mulai dari pemilihan bahan bangunan hingga proses pelaksanaan di lapangan."

"Semua material harus melalui pemeriksaan dan sesuai RAB yang telah disepakati dengan kontraktor," pungkasnya. (*)