Kondisi Gunung Tangkuban Parahu Belum Stabil Pascaerupsi, Kenali 7 Tipe Gunung Api di Dunia
Saat ini Gunung Tangkuban Parahu dikabarkan belum stabil dan terus terjadi gempa tremor di sana. Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pa
TRIBUNTERNATE.COM - Gunung Tangkuban Parahu yang erupsi pada Jumat (26/7/2019) lalu sempat menggegerkan masyarakat di sekitar kawasan wisata di sana.
Dikutip Tribunternate.com dari Tribunjabar.id, sejak erupsi, kondisi Gunung Tangkuban Perahu masih belum stabil karena terus terjadi gempa tremor hingga Sabtu (27/7/2019) pagi.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat dari PVMBG, Dr Nia Haerani mengatakan walaupun masih terjadi gempa tremor, skala gempa terus mengecil.
"Material yang dikeluarkan sudah berbentuk gas dan air, dan kami berharap terus seperti ini, seperti saat pemantauan terakhir pada 09.06 WIB. Sudah tidak ada lagi erupsi, berbeda dengan saat (6 Oktober) 2013 yang erupsi terus." kata Nia di Kantor PVMBG di Kota Bandung, Sabtu (27/7).
Nia juga mengatakan jika erupsi yang terjadi pada hari Jumat sore lalu bersifat freatik, yang disebabkan oleh aktivitas geothermal.
Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB kemarin.
Berdasarkan info dari Twitter BNPB Indonesia, @BNPB_Indonesia, tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut.
Saat itu, Gunung Tangkuban Parahu masih dalam status Level 1 (Normal).
Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diimbau untuk tetap waspada dan Wisatawan hingga para pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas.
Dilansir Tribunternate.com dari laman Bobo, letusan freatik mempunyai nama lain erupsi ledakan uap atau erupsi ultravulcan.
Letusan ini terjadi ketika magma menghangatkan tanah atau air di permukaan, kemudian menghasilkan ledakan air, uap, batuan, dan abu.
Hal ini bisa terjadi setiap kali air dan magma mendekat.
Di Gunung Tangkuban Parahu, letusan freatik ini berasal dari Kawah Ratu.
Mengutip laman vsi.esdm.go.id, Gunung Tangkuban Parahu merupakan tipe gunung api strato.
Sementara itu, gunung berapi di dunia dikelompokkan menjadi beberapa tipe.
Dikutip Tribunternate.com dari laman Kemdikbud.go.id, ada tujuh tipe gunung api di dunia berdasarkan pada kekentalan lava, viskositas, dan kedalaman dapur magma masing-masing:
1. Tipe Hawaian
Gunung api tipe ini memiliki ciri seperti:
1) Magma atau lava yang sangat cair
2) Tekanan gas (viskositas) yang rendah
3) Dapur magma yang sangat dangkal
Contoh gunung api tipe hawaian adalah Gunung Maona Loa, Gunung Maona Kea, dan Gunung Kilauea yang ketiganya berada di Kepulauan Hawai, Amerika Serikat.
2. Tipe Stromboli
Gunung api tipe ini memiliki ciri seperti:
1) Kedalaman dapur magma yang dangkal
2) Lava atau magma yang sangat encer
3) Tekanan gas (viskositas) sedang
Contoh gunung api tipe stromboli adalah Gunung Vesuvius (Italia, Eropa) dan Gunung Raung (Jawa Timur).
3. Tipe Vulkano atau Vulkanian
Gunung api tipe ini memilki ciri seperti:
1) Tekanan gas (viskositas) sedang
2) Lava yang encer
3) Kedalaman dapur magma yang dangkal
4) Memiliki dua tipe yakno vulkano lemah dengan tekanan gas sedang dan dapur magma yang tidak terlalu dalam
Contoh gunung api tipe vulkano adalah Gunung Bromo dan Gunung Semeru di Jawa Timur.
Sedangkan tipe vulkano kuat adalah Gunung Etna di Italy.
4. Tipe Perret
Gunung api tipe ini bisa juga disebut tipe plinian yang dikenal sebagai gunung api dengan letusan yang paling berbahaya.
Tipe gunung api ini memiliki ciri seperti:
1) Tekanan gas (viskositas) sangat tinggi
2) Lava encer
3) Kedalaman dapur magma yang sangat dalam
Contoh gunung api tipe perret adalah Gunung Krakatau (Indonesia) dan Gunung St. Helens (AS)
5. Tipe Merapi
Gunung api tipe ini memiliki keunikan dengan awan panas yang mendapat sebutan warga sekitar 'wedus gembel.'
Awan panas akan keluar saat erupsi dan meluncur menuruni lereng dengan sangat cepat mencapai lebih dari 200 km per jam.
Serta berwarna abu-abu, sering bergumpal, dan terlihat dari kejauhan mirip seperti kambing biri-biri (wedus gembel) yang berlarian menuruni lereng.
Tipe gunung api ini memiliki ciri seperti:
1) Tekanan gas atau viskositas rendah
2) Keadaan lava yang kurang encer
3) Memiliki dapur magma yang sangat dangkal
Contoh gunung api tipe merapi adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah Indonesia
6. Tipe Pelle
Gunung api tipe ini memiliki ciri seperti:
1) Tekanan gas atau viskositas sangat tinggi
2) Magma atau lava kurang encer
3) Dapur magma yang dangkal
Contoh gunung api tipe pelle adalah Gunung Api Pelle di Amerika Tengah.
7. Tipe St Vincent
Gunung api tipe St Vincent memiliki ciri seperti:
1) Tekanan gas atau viskositas sedang
2) Lava atau magma kurang encer
3) Dapur magma dangkal
Contoh gunung api tipe ini adalah Gunung Vincent di Kepulauan Antiles di Laut Karabia Amerika dan Gunung Kelud di Jawa Timur.
(TribunTernate.com/Sri Handayani)