Langit Merah di Muaro Jambi Viral, Begini Klarifikasi BMKG Secara Ilmiah: Mie Scattering
Langit berwarna merah di Muaro Jambi, BMKG memberi klarifikasi secara ilmiah dari hasil analisis citra satelit Himawari-8 dan teori fisika atmosfer
Di Pekanbaru lebih parah lagi, yaitu konsentrasi debu polutan PM10 kategori BERBAHAYA 406,4 ug/m3
Informasi Konsentrasi Partikulat (PM10) BMKG tiap jamnya dapat dipantau pada laman http://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-partikulat-pm10.bmkg," tulis akun @infobmkg.
• Ibu Kota Pindah, BMKG Akan Pasang Seismograf di 40an Titik di Pulau Kalimantan Pada 2019-2020
Setelah hasil analisis, BMKG juga menjelaskan fenomena langit merah berdasarkan teori fisika atmosfer.
Langit merah yang terjadi tersebut disebabkan adanya hamburan sinar matahari oleh partikel mengabung di udara yang berukuran kecil atau yang dikenal dengan sebutan Mie Scattering.
Mie Scattiering terjadi apabila diameter partikel yang mengapung di udara sama dengan panjang gelombang dari sinar tampak matahari.
"*Mengapa Langit Memerah?*
Jika ditinjau dari teori fisika atmosfer pada panjang gelombang sinar tampak, langit berwarna merah ini disebabkan oleh adanya hamburan sinar matahari oleh partikel mengapung di udara yang berukuran kecil (aerosol), dikenal dengan istilah hamburan mie ( Mie Scattering ) .
Mie scattering terjadi jika diameter aerosol dari polutan di atmosfer sama dengan panjang gelombang dari sinar tampak ( visible) matahari," tulis @infobmkg.
• Kepala BMKG Beberkan Fakta Aktivitas Gempa Bumi di Kalimantan, Paling Rendah Dibanding Pulau Lain
Dari data BMKG, diketahui jika konsentrasi debu partikulat polutan berukuran
Namun di Muaro Jambi berubah merah, sehingga debu polutan di daerah ini dominan berukuran sekitar 0,7 mikrometer atau lebih dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain konsentrasi tinggi, sebaran partikel polutan ini juga luas untuk dapat membuat langit berwarna merah.
Panjang gelombang sinar merah berada pada ukuran 0,7 mikrometer.
"Panjang gelombang sinar merah berada pada ukuran 0,7 mikrometer.
Dari data BMKG kita mengetahui bahwa konsentrasi debu partikulat polutan berukuran
Ini berarti debu polutan di daerah tersebut DOMINAN berukuran sekitar 0,7 mikrometer atau lebih dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain konsentrasi tinggi, tentunya sebaran partikel polutan ini juga LUAS untuk dapat membuat langit berwarna merah," tulis @infobmkg.
• Prakiraan Cuaca BMKG Maluku Utara Sabtu (21/9/2019), Morotai Cerah Berawan Sepanjang Hari
Dikatakan ukuran partikel bisa lebih dari 0.7 mikrometer dikarena mata manusia yang hanya bisa melihat dengan spektrum visibel 0.4-0.7 mikrometer.
(TribunTernate.com/Sri Handayani)