Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Menristekdikti Ancam Beri Sanksi Rektor yang Gerakkan Mahasiswa Demo, Sujiwo Tejo: Diajak Ngopi Aja

Budayawan Sujiwo Tejo memberikan komentarnya terkait imbauan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir.

dakwatuna.com/TRIBUNNEWS.COM
Sujiwo Tejo dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir 

Alih-alih mendukung sikap Menristekdikti, Sujiwo Tejo justru menyarankannya untuk mengajak rektor ngopi.

"Begitu ada rektor kena sanksi, demo mahasiswa/i/ia mungkin akan makin menjadi2 ...

Baiknya rektornya diajak ngopi aja, Pak Menteri," tulis Sujiwo Tejo.

Diberitakan sebelumnya, Nasir meminta rektor dan dosen mengajak mahasiswanya dialog dengan baik.

Mahasiswa diimbau agar menyampaikan aspirasi mereka langsung ke DPR dan pemerintah tanpa harus turun ke jalan.

Sebab, ia khawatir aksi demonstrasi mahasiswa justru ditunggangi pihak tertentu.

"Jangan sampai mahasiswa demo ditunggangi oleh orang lain atau kepentingan-kepentingan lain," ujarnya.

DPR Sahkan UU KPK, Sujiwo Tejo: Apapun Hasilnya Jangan Sombong Diri, Tak Ada yang Menang Atau Kalah

Tak paham RKUHP

Melansir Tribunnews.com, Nasir mengatakan ada sebagian mahasiswa yang ikut aksi menolak Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) ternyata malah tidak mengerti substansi apa yang mereka tolak.

"‎Saya monitor terus aksi mereka. Saya tanya saat itu, ternyata ada yang nggak tahu apa yang dikemukakan.

Tapi hanya ingin ini dibatalkan. Apa yang dibatalkan, isi substansinya tidak tahu secara detail," tutur Nasir.

Atas dasar itu, Nasir meminta mahasiswa untuk mengurungkan niat kembali berdemon menolak RKUHP dan RUU lainnya yang dinilai bermasalah.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Menurut Nasir, sebagai mahasiswa yang adalah insan akademik seharusnya bisa bicarakan dengan baik melalui dialog.

Nasir juga menilai, gerakan mahasiswa dua hari kemarin Senin dan Selasa, 23 dan 24 September 2019 hanya sebagian yang murni memperjuangkan aspirasinya.

Sementara, sebagian lainnya dinilai ditunggangi oleh pihak tertentu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved