Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi

UPDATE: 39 Korban Meninggal Dunia hingga Gempa Susulan Sebanyak 1216 Kali di Kairatu, Ambon

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo menginformasikan jumlah korban jiwa gempa Ambon hingga saat ini mencapai 39 jiwa.

KOMPAS.com/ RAHMAT RAHMAN PATTY
Rumah di Ambon ambruk setelah terbakar sesaat setelah gempa 6,8 magnitudo mengguncang daerah itu, Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Gempa susulan yang melanda Kairatu, Ambon sejak Kamis (26/9/2019) hingga Selasa 08/10/2019) pagi ini mencapai 1216 kali.

Gempa Kairatu yang awalnya berkekuatan 6.8 kemudian diupdate lagi sehingga menjadi magnitudo 6.5.

Diinfokan jika hingga pukul 08:46:45 WIT hasil monotoring BMKG terhadap gempa susulan yang bisa dirasakan masyarakat terjadi sebanyak 135 kali dalam berbagai variasi magnitudo.

Hal ini disampaikan BMKG melalui unggahan di Instagram resminya @infobmkg, pada Selasa 08/10/2019).

Data Kerusakan Infrastruktur Akibat Gempa Ambon, Kementerian PUPR: Data Sementara 6.184 Rumah Rusak

Dengan jumlah gempa susulan yang semakin banyak serta rusaknya beberapa infrastruktur, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengajak warga Maluku untuk saling membantu.

Kepala BNPB menghimbau agar warga Maluku di manapun berada agar bisa untuk bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara korban gempa yang ada di Kepulauan Maluku.

Hal ini Doni sampaikan melalui keterangan pers di laman https://setkab.go.id.

“Potong di kuku di rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempe bagi dua. Mari kita bersama-sama untuk meringankan penderitaan Saudara-saudara kita yang ada di Maluku,” kata Doni.

UPDATE Gempa Susulan 1216 Kali Terjadi di Kairatu Ambon Per Selasa (08/10/2019), Ini Kata Daryono

Ia juga menambahkan, bahwa korban meninggal dunia akibat gempa pertama pada Kamis (26/9/2019) hingga Selasa (08/10/2019) sudah mencapai 39 korban jiwa.

Untuk korban luka-luka mulai dari luka berat, sedang hingga ringan mencapai 1.578 orang.

Jumlah diperkirakan menjadi sebanyak 170.900 orang.

Sedangkan data rumah rusak total mencapai 6.335 unit dengan perincian sebagai berikut:

Rusak berat =1.273

Rusak sedang = 1.837

Rusang ringan = 3.245

Fasilitas umum dan fasilitas sosial = 512

Pernyataannya Soal Pengungsi Gempa Maluku Jadi Beban Dikritik, Wiranto Beri Klarifikasi

“Sampai dengan data tadi malam juga, untuk rumah yang rusak, rusak berat mencapai 1.273, rusak sedang 1.837, rusak ringan 3.245, total 6.335. Fasum dan fasos 512,” ungkap Doni.

Kepala BNPB ini juga mengaku telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali ke Ambon, malam ini.

Walaupun sebenarnya sejak peristiwa gempa yang terjadi pada tanggal 26 September yang lalu, belum 24 jam, Ia mengaku sudah berada di Ambon untuk memastikan bahwa program penanganan terhadap korban bisa berjalan dengan maksimal.

“Jadi malam ini kami kembali ke Ambon, kemudian pagi besok akan memastikan semua proses yang berhubungan dengan penanganan bencana, terutama kepada para pengungsi untuk betul-betul bisa terlaksana dengan baik,” tegas Doni.

Tak lupa, Doni juga mengiimbau agar masyarakat tidak termakan isu kabar bohong atau hoaks yang beredar.

Masyarakat sebaiknya untuk selalu pantau informasi dari para pejabat pusat hingga pejabat daerah agar informasi yang beredar tidak simpang siur.

“Jadi kiranya dengan informasi-informasi yang sudah sering disampaikan oleh para pejabat dari pusat maupun dari daerah, sampai dengan kepada para kepala desa, para pimpinan-pimpinan di daerah, ini hendaknya bisa diikuti oleh masyarakat kita,” tegas Doni.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono melalui unggahan di media sosial Instagram, @infobmkg.

Di mana Daryono memberikan himbauan agar masyarakat tidak mudah percaya berita bohong terkait akan adanya prediksi gempa dan tsunami.

Gempa Susulan M 2.4 Guncang Ambon, BMKG Beri Klarifikasi Berita Hoaks Soal Gempa & Tsunami di Maluku

"Jangan Percaya Hoax

Dimohon kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada berita bohong (hoax) terkait prediksi gempa dan tsunami yang disebarkan pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Gempa bumi belum dapat diprediksi dengan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatannya.

Pastikan masyarakat mendapatkan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang valid dari sumber resmi dan berwenang, yaitu BMKG.*

Jakarta, 8 Oktober 2019

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

Dr. DARYONO," ungkap Daryono.

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved