Antisipasi Banjir, TNI Lewat Satgas Yonif 734/SNS Buat Sanitasi di Desa Gotowasi, Maluku Utara
TNI lewat Satgas Yonif 734/SNS melaksanakan karya bakti dengan membangun saluran pembuangan air di Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Maluku Utara
TRIBUNTERNATE.COM - Memasuki musim penghujan, tentunya banyak hal yang perlu disiapkan.
Terutama dalam hal paling mendasar yang sangat perlu dilakukan yakni memperbaiki saluran air.
Pasalnya, banjir menjadi momok terbesar saat musim hujan tiba.
Tak hanya di kota besar, bahkan di kawasan tidak padat penduduk pun bisa terkena imbas dari bencana banjir.
Untuk mengantisipasi hal ini, TNI AD melalui Satgas Yonif 734/Satria Nusa Samudra atau dikenal Satgas Yonif 734/SNS melakukan karya bakti dengan membangun saluran pembuangan air.
Kegiatan ini dilakukan Satgas Yonif 734/SNS di Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Maluku Utara.
• TNI AD Lewat Satgas 734/SNS Gelar Pemeriksaan Kesehatan untuk Pengungsi Gempa Ambon di 3 Desa Ini
Dansatgas Yonif 734/SNS, Letkol Inf Edwin Charles turut membenarkan hal tersebut melalui keterangan tertulisnya di Maluku Utara pada Minggu (13/10/2019).
Dipantau dari laman tniad.mil.id, karya bakti personel Pos Waci SSK II bersama masyarakat sekitar melakukan kerja bakti bersama untuk mencegah air yang dapat menggenangi jalan akses utama hingga masuk ke rumah warga pada Sabtu (12/10/2019).
• Prakiraan Cuaca BMKG Maluku Utara Selasa (15/10/2019), Taliabu Hujan Lokal dari Pagi hingga Malam
“Pada pembuatan saluran air ini dipimpin oleh Sertu Samsudin beserta 4 (empat) orang anggota, dan dibantu oleh Kepala Desa Gotowasi beserta warga sekitar,” ucap Edwin.
Menurut Edwin, warga Desa Gotowasi, yang berada di wilayah Kabupaten Halmahera Timur sangat peduli dengan kelangsungan hidupnya.
Hal ini terlihat dari antusias masyarakat yang menyadari bahaya banjir akibat hujan yang terus mengguyur nantinya.
Mendengar akan ada pembuatan bangunan saluran air yang dibantu oleh Satgas Yonif 734/SNS masyarakat di wilayah tersebut sangat bersemangat.
“Masyarakat yang hadir sangat antusias dan semangat dalam membantu kami (Satgas) dalam membuat saluran air dengan membawa semua peralatan yang mereka miliki seperti cangkul, linggis, sekop, palu, gergaji, dsb,” terang Edwin.
“Oleh sebab itu saya perintahkan Pos Waci untuk segera menyelesaikan pembuatan saluran air agar air tidak sempat menggenangi jalan dan masuk ke rumah warga,” imbuhnya.
• Nikita Mirzani Kunjungi dan Hibur Anak Korban Gempa di Maluku, Aksinya Banjir Pujian
Selain itu, Danpos Waci, Sertu Samsudin yang menjadi pemimpin kegiatan ini mengatakan bahwa karya bakti ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Satgas Yonif 734 dalam mengatasi kesulitan rakyat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat Desa Gotowasi selalu bersama-sama menjaga saluran air yang telah dibuat bersama Satgas Yonif 734/SNS dari sampah-sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik.
“Harapannya, banjir tidak sempat melanda Desa Gotowasi, dan masyarakat sekitar dapat beraktifitas dengan tenang serta nyaman,” tutur Samsudin.
Salah seorang warga Desa Gotowasi, La Ode Rusman (43) turut meberikan ucapan terima kasih atas bantuan Satgas Yonif 734/SNS yang telah menjadi pelopor dalam mencegah banjir melalui pembuatan saluran air di desanya.
“Meskipun hujan sudah mulai sering turun, kami tidak lagi khawatir akan terjadinya banjir. Semoga kedepan Satgas Yonif 734 menjadi lebih sukses,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, TNI AD lewat Satgas Yonif 734/SNS melakukan kegiatan bakti sosial ini dilakukan di tiga desa yang berbeda di sekitar wilayah Ambon, yakni di Desa Tulehu, Desa Waay dan Desa Liang.
Hal ini disampaikan oleh Dansatgas Yonif 734/SNS Letkol Inf Edwin Charles melalui laman tniad.mi.id pada Rabu 10 Oktober 2019.
Edwin Charles mengungkapkan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pedulian TNI terhadap warga yang berada di pengungsian akibat gempa Ambon yang terus terjadi lantaran masih adanya gempa susulan.
• Beri Bantuan untuk Korban Gempa Ambon, Kementerian PUPR: Sanitasi dan Air Bersih Sangat Dibutuhkan
“Kami turut prihatin atas musibah gempa bumi yang melanda wilayah Ambon ini, banyak warga yang terdampak gempa mengungsi di lokasi-lokasi pengungsian karena rumah mereka rusak dan tidak bisa ditempati lagi,“ tutur Edwin Charles.
Ditambah dengan kondisi fasilitas yang ada di pengungsian yang sangat terbatas.
Tentunya akan berimbas terhadap kesehatan anak-anak hingga orangtua yang akan mudah terjangkit penyakit.
Dari hal ini, Satgas Yonif 734/SNS berinisiatif untuk mengadakan kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan agar meringankan beban para pengungsi.
“Karena terbatasnya sarana dan fasilitas di pengungsian, para warga terutama anak-anak, sangat rentan terjangkit penyakit, oleh sebab itu kami berinisiatif melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga bakti sosial untuk meringankan beban korban gempa ini,“ imbuhnya.
(TribunTernate.com/Sri Handayani)