Djaduk Ferianto Meninggal
Sujiwo Tejo: Met Jalan Djaduk Ferianto, Aku, Butet & Agus Noor Masih Harus Gedebugan Hidup
Sujiwo Tejo menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya adik Butet Kartaradjasa, Djaduk Ferianto.
"Walaupun terlihat lelah," ujar pria yang akrab disapa Vindra tersebut.
Saat di rumah, lanjut dia, Djaduk Ferianto sempat terbangun dari tidurnya dan merasa kesakitan.
"Saat bangun, beliau merasa kesemutan di tubuh dan bicaranya sudah enggak jelas," kata Vindra.
Vindra mengaku diberi kabar oleh keponakan Djaduk yang tinggal bersama.
• Djaduk Ferianto Tutup Usia, Tompi: Kearifan Budi & Hangatnya Tuan Akan Selalu Manis Dikenang
"Saya baru dikasih info dari keponakannya jam 3 pagi tadi. Kebetulan selesai rapat Ngayogjazz jam 12 malam, kami pulang ke rumah masing-masing," ujar Vindra.
Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta, pada Rabu siang.
Rencananya, almarhum Djaduk akan dimakamkan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul pada Rabu (13/11/2019) pukul 15.00 WIB.
Perjalanan Karier Djaduk Ferianto
Melansir Tribunnews.com, pria bernama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta pada 19 Juli 1964.
Djaduk sudah akrab dengan dunia seni mulai sejak kecil.
Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja yang merupakan koreografer dan pelukis senior Indonesia.
Dimulai ketika ia berusia enam tahun aktif dalam kegiatan menari di Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardjo yang tak lain adalah milih ayahnya sendiri.
Djaduk mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, ia mengambil jurusan Seni Rupa dan Desain.
• Seniman Musik Djaduk Ferianto Meninggal Dunia 3 Hari Sebelum Tampil di Ngayogjazz
Dikutip dari id.wikipedia.org, Rabu (13/11/2019) Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional.
Tahun 1996, Djaduk membentuk kelompok musik yang diberi nama Kua Etnika yang dikenal dengan mengubah lagu-lagu daerah menjadi lebih dinamis lagi.