Gempa Bumi
UPDATE: Gempa Susulan Sebanyak 89 Kali & 22 Bangunan Rusak Pasca-gempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara
Update, lima fakta terbaru pasca gempa magnitu 7,1 yang menguncang Sulawesi Utara dan Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) sekitar pukul 23.17 WIB.
TRIBUNTERNATE.COM - Gempa susulan masih terjadi setelah gempa magnitudo 7,1 yang menguncang Sulawesi Utara dan Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) sekitar pukul 23.17 WIB.
Akibat dari peristiwa tersebut, rupanya terdapat beberapa bangunan yang rusak.
Dimana sebanyak 22 bangunan warga di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, rusak ringan.
Sejumlah warga juga dikabarkan mengalami luka ringan akibat terkena reruntuhan bangunan.
Selain itu, satu warga Desa Ranoketang Atas, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, meninggal dunia diduga karena serangan jantung setelah terjadinya gempa.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey memastikan bahwa pasca-gempa magnitudo 7,1, situasi Sulut tetap aman.
• 5 Fakta Seputar Gempa M 7.1 di Maluku Utara, Penyebab hingga Total Bangunan Rusak
Berikut ini fakta baru pasca-gempa magnitudo 7,1:
1. Terjadi gempa susulan sebanyak 89 kali.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengatakan, pasca-gempa magnitudo 7,1, gempa susulan terus terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku Utara sebanyak 89 kali, Jumat (15/11/2019) pukul 11.30 Wita.
"Sampai dengan pukul 11.30 Wita, berhasil dianalisis 89 kali gempa bumi susulan," kata Edward, saat dikonfimasi Jumat siang.
Gempa susulan terjadi dengan magnitudo bervariasi antara 3, 1 sampai 6, 1. Monitoring terus dilakukan oleh BMKG.
2. Warga diminta tetap tenang
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Kepulauan Sangihe Rivo Pudihang mengatakan, pihaknya sudah meminta warga yang ada di wilayahnya diimbau agar meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, warga juga diminta tenang menghadapi kemungkinan gempa bumi atau bencana lainnya.
"Kabupaten Kepulauan Sangihe semalam merasakan gempa yang kuat sekitar 5 sampai 7detik. Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan bangunan di Kabupaten Kepulauan Sangihe," ujar Rivo.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak percaya pada berita yang menyesatkan atau hoaks.
Sambungnya, warga bisa mendapat informasi yang terpercaya melalui BPBD, BMKG, kepolisian dan koramil, pemerintah desa dan kecamatan.
• Gempa Bumi Kembali Guncang Halmahera Barat Jumat Siang, Tak Berpotensi Tsunami