Simak Deretan Hal Spesial dari 7 Staf Khusus Milenial Jokowi, 'Tidak Kerja Full Time'
Deretan profil singkat dan spesial dari tujuh staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden meyakini dengan bantuan Amin, pesantren bisa melahirkan talenta-talenta hebat untuk memajukan bangsa.
Selain tujuh nama di atas, sebenarnya ada dua staf khusus lain yang juga merupakan wajah baru di Istana. Keduanya adalah Politisi PDIP Arief Budimanta dan politisi PSI Dini Shanti Purwono.
Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan oleh Jokowi. Sebab, Arif (51 tahun) dan Dini Purwono (45 tahun) dianggap tak termasuk kalangan milenial.
Sisanya, staf khusus Jokowi diisi wajah lama, yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit, dan Ari Dwipayana. Terakhir, ada juga Fadjroel Rachman yang sudah diangkat sejak bulan lalu.
Tidak "full time"
Presiden Jokowi meyakini ketujuh anak muda yang ditunjuknya sebagai staf khusus ini bisa menjadi teman diskusi untuk memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif.
Dengan demikian, pemerintah bisa mencari cara-cara baru yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan.
"Mereka juga sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora yang tersebar di berbagai tempat," ujar Jokowi.
Namun, Jokowi menyebutkan, para staf khusus milenial ini tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.
Jokowi paham kebanyakan mereka adalah para pengusaha muda yang kini masih memimpin perusahaannya masing-masing. Selain itu, ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.
"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang dan berkantor di Istana setiap hari. Menurut dia, pertemuan bisa dilakukan dalam skala mingguan.
"Minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.
Namun, Jokowi juga menegaskan bahwa para staf khususnya bisa kapan saja memberi masukan.
Jika ada ide yang ingin disampaikan untuk membantu kinerja pemerintah, Presiden siap mendengar.