Soal Tambahan 10.000 Kuota Haji, Menag Fachrul Razi: Saya Sudah Ajukan Surat Resmi ke Arab Saudi
Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mengajukan surat ke Arab Saudi untuk mengajukan penambahan kuota haji.
"Selama ini kita lihat komponen terbesar dana haji ini bidang transportasi. Kenapa bisa mahal harga tiketnya, Garuda? Angkasa Pura katanya mahal parkirnya, Pertamina kemahalan avturnya. Ini demi jemaah haji kita lho, ya," kata Marwan di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Marwan menuturkan, mahalnya dana haji membuat sebagian pihak terpaksa menunda pemberangkatan hingga uang itu terkumpul. Menurut Marwan, perbedaan biaya Rp 1 juta saja berarti banyak bagi jamaah.
"Sebagian besar jamaah haji kita ini menabung bertahun-tahun. Ada kuli panggul, nelayan, dan lain-lain. Maka pertambahan Rp 1 juta saja bisa membatalkan orang pergi haji," tutur Marwan.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah menyatakan mahalnya dana haji bukan karena Garuda Indonesia mengambil untung (margin) yang tinggi.
Sebaliknya, mahalnya dana haji karena harga bahan bakar avtur yang melambung tinggi.
"Kalau kita bicara mengenai cost, ada beberapa biaya besar. Tapi yang terbesar terdapat pada sewa pesawat dan bahan bakar yang mencakup 80 persen, kemudian 20 persennya baru biaya lain-lain," ucap Pikri di kesempatan yang sama.
Dia pun mengaku tidak ingin memberatkan jamaah haji tiap tahunnya dan terus berusaha sebaik mungkin untuk memberikan harga yang wajar.
"Mudah-mudahan harga fuel lebih murah, nilai tukar murah. Intinya kami tidak ingin memberatkan, kita berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kenaikan," pungkasnya. (Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah Ajukan Surat Penambahan Kuota Haji ke Arab Saudi dan DPR Pertanyakan Mahalnya Penerbangan Haji di RI