Pilkada 2020
Ngabalin Sebut Jokowi Tak Berniat Buat Dinasti Baru Karna Gibran Tak Berkomunikasi dengan Sosok Ini
Ali Mochtar Ngabalin sebut Jokowi tak turut campur dalam pencalonan Gibran di Pilkada 2020.
TRIBUNTERNATE.COM - Pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 masih menjadi perbincangan hangat.
Kali ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, jika Jokowi tak turut campur dalam pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming sebagai bakal calon Walikota Solo.
Menurut Ngabalin, sejak awal Gibran tak pernah membicarakan soal pencalonan dirinya ke Jokowi.
Gibran saat ini berstatus bakal calon wali kota Solo. Dia mendaftar lewat PDI Perjuangan (PDI-P).
"Saya sendiri pernah bertanya langsung kepada Bapak Preisden. Presiden bilang, tanya langsung sama Gibran. Karena dia memulai pikiran ini (mencalonkan diri jadi Wali Kota Solo) tidak pernah membicarakan dengan saya (Jokowi)," ujar Ngabalin dalam acara Cross Check bertajuk Jokowi Langgengkan Politik Dinasti di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2019).
Oleh karena itu, menurut Ngabalin, majunya Gibran pada Pilkada Solo 2020 bukan atas dasar permintaan pribadi Jokowi.
Menurut Ngabalin, tak ada niatan Jokowi untuk menciptakan politik dinasti yang melibatkan anak-anaknya atau menantunya. Apalagi, kata Ngabalin, dia sudah bicara langsung mengenai hal ini dengan Jokowi.
"Maka tidak pernah ada terbersit dalam pikiran saya kalau beliau sedang berpikir membangun satu dinasti baru yang diistilahkan banyak orang terhadap kelanjutan kepemimpinan dari seorang Presiden Jokowi," kata Ngabalin.
PDI-P hingga kini masih belum memastikan akan mengusung Gibran.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga mempertimbangkan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo untuk maju menjadi calon wali kota.
Di tempat yang sama, Politisi PDI-P Maruarar Sirait mengatakan, hingga saat ini partai tersebut belum memutuskan apapun terkait pencalonan putra sulung Gibran.
"Beberapa saat lalu saya diundang, dikontak sama Mas Hasto Sekjen (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto). Jadi PDI-P belum memutuskan apa-apa," ujar Maruarar di acara Cross Check bertajuk Jokowi Langgengkan Politik Dinasti di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu.
Dia mengatakan, sebagai kader PDI-P, Gibran harus mengikuti tahapan proses yang ada dan siap menerima apapun hasilnya.
Sebelumnya, Gibran menegaskan akan mengikuti mekanisme sesuai dengan aturan PDI-P. Ia akan menunggu pengumuman hasil rekomendasi sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan. (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)
Gibran Tak Penuhi Syarat Pencalonan Kepala Daerah
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang diusung PDIP di Pilkada Solo 2020.
Dilansir Kompas.com, meski ada syarat keanggotaan tiga tahun untuk dapat diusung sebagai kepala daerah, Hasto menyebut hal itu bisa dikesampingkan jika Gibran mendapat dukungan masyarakat luas.
"Kalau kita melihat peraturan partai kita tidak bisa melihat pasal demi pasal, harus melihat secara komprehensif."
"Tetapi ini adalah pemilunya rakyat, sehingga kita harus melihat apa yang menjadi kehendak rakyat," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (21/12/2019).

Hasto menyebut akan terlebih dahulu memetakan politik di Solo.
Hal ini bertujuan untuk melihat respons masyarakat Solo terkait pencalonan putra sulung Jokowi itu.
Hasto menyebut jika Gibran mendapat dukungan masyarakat, membuka kemungkinan PDIP mengusungnya sebagai bakal calon wali kota Solo.
Namun, keputusan final soal pengusungan calon di Pilkada berada pada wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Mega yang punya hak memutuskan itu. Tugas DPP membantu beliau dalam menyiapkan pemetaan politik, analisa terhadap survei, analisa terhadap bagaimana kehendak rakyat, dan akan diputuskan," ujarnya.
Sementara itu DPD PDIP Jawa Tengah mencatat terdapat 77 nama bakal calon kepala daerah Pilkada 2020.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menyebut, tes uji kelayakan dan kepatutan harus dijalani para bakal calon.
Kemudian, hasil tes akan dibawa langsung ke DPP.
Dikatakannya, DPD Jawa Tengah akan mengumumkan hasil rekomendasi saat rakernas partai di bulan Januari.
Bambang memastikan, Gibran akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan kader lainnya.
"Gibran tidak akan diberikan karpet merah untuk maju dalam Pilwakot Solo. Dipastikan semua balon akan diperlakuan sama. Proses penjaringan di partai ini equal treatment. Mohon izin tentu Mas Gibran tak diberikan karpet merah," kata Bambang pada Jumat (13/12/2019).
Gibran Jalani Uji Kepatutan dan Kelayakan
Diberitakan sebelumnya, Gibran menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2019).
Gibran datang mengenakan kemeja merah lengan panjang didampingi sejumlah kader PDIP.
Dalam sesi wawancara, ia menyatakan kesiapannya untuk membesarkan PDIP.
"Pokoknya perlu saya garis bawahi, saya sebagai anak muda, sebagai kader PDIP, sebagai bakal calon Wali Kota Solo ingin membesarkan PDIP," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Sabtu (21/12/2019).
Ia menambahkan jika akan bergotong royong untuk memajukan partai dan siap mengabdi untuk partai berlambang banteng.
Sebelumnya, Gibran menegaskan akan mengikuti mekanisme sesuai dengan aturan PDID.
Dia mengaku akan menunggu pengumuman hasil rekomendasi sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan.
"Semua mekanisme partai saya lalui, ya sudah. Dipilih monggo, tidak dipilih silakan," katanya, Selasa (17/12/2019) lalu.
Perjalanan Gibran
Sebelumnya, pencalonan diri Gibran sebagai bakal calon Wali Kota Solo 2020-2025 mencuri perhatian.
Pasalnya, embel-embel 'anak presiden' melekat pada dirinya.
Ditambah lagi proses pencalonan diri Gibran sangatlah singkat.
Ia baru mendaftar sebagai kader partai pada September 2019 lalu.
Kini, ia resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo.
Berikut perjalanan Gibran:
Mengunjungi Wali Kota Solo (18 September 2019)
Gibran mendatangi rumah Ketua DPC PDIP Surakarta sekaligus Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, Rabu (18/9/2019).
Diketahui, kedatangan Gibran untuk bersilaturahmi sekaligus menanyakan mekanisme pemilihan wali kota.
Dilansir Tribun Solo, Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo itu langsung bersalaman yang kemudian meminta Gibran untuk duduk dan meminta dia menyampaikan hal yang ingin dia Sampaikan.
"Sini silahkan apa yang mau disampaikan," ucap Rudy.
"Mau silaturahmi," kata Gibran sambil tersenyum.
Rudy juga tidak mempersilahkan wartawan untuk mendengarkan pembicaraan mereka.
Namun, Gibran meminta untuk berbicara empat mata bersama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Nanti saja akan saya sampaikan, ini sama pak Rudy empat mata dulu," papar Gibran kepada wartawan yang menunggu.

Mendaftar Jadi Kader (23 September 2019)
Gibran mendatangi Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, di Jalan Hasanudin Nomor 26, Purwosari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019).
Suami Selvi Ananda tersebut datang tidak berselang lama dari kedatangan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa menyerahkan formulir bekas penugasan untuk maju di Pilwakot 2020.
"Kedatangan saya hari ini untuk menyerahkan formulir sekaligus mengambil KTA PDI-P. Insya Allah, saya sudah menjadi bagian keluarga besar PDI-P," kata Gibran dikutip dari Kompas.com.
Gibran juga memberikan keterangan terkait pencalonan diri di Pilkada Solo.
"Dan tadi sudah saya tanyakan masalah formulir pencalonan dan sudah diberi arahan harus ke Pak Putut (Ketua Tim Seleksi dan Rekrutmen Bakalan Wali Kota dan Wakil Wali Kota PDI-P)," sambung dia.
Gibran menyebut akan mengikuti arahan dan keputusan partai terkait pencalonan dirinya maju di bursa Pilwakot 2020 dari PDIP.
"Saya mengikuti arahan dan tegak lurus pada semua keputusan partai," imbuh dia.
Sejak saat itu, kabar pencalonan diri bos katering Chilipari tersebut menjadi wali kota mulai berkembang.

Minta Restu Megawati (24 Oktober 2019)
Gibran kemudian sowan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dilansir Kompas.com, seusai pertemuan dengan Megawati, Gibran memastikan dirinya tidak maju menjadi calon wali kota Solo dari jalur independen.
Gibran menegaskan dirinya berjuang melalui PDIP.
"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilkada Solo). Saya sampaikan juga ke Bu Mega, saya sudah punya KTA PDI-P (kartu tanda anggota PDIP) dan saya tidak akan maju lewat independen seperti yang dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar," kata Gibran.

Resmi Mendaftar Bakal Calon Wali Kota Solo (12 Desember 2019)
Gibran resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali kota Solo 2020-2025 melalui jalur DPD PDI Perjuangan.
Didampingi ibunda dan sang istri, ia langsung menuju Semarang untuk mendaftarkan diri ke kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).
Sesampainya di halaman kantor DPD PDIP di Semarang, ia menyampaikan pidato di hadapan para relawan pendukungnya.
Dalam pidatonya, Gibran menegaskan akan mencatat momen tersebut sebagai hutang pertamanya kepada masyarakat.
"Hutang ini akan saya bayar dengan kebijakan yang menyejahterakan masyarakat Solo," tegas Gibran yang Tribunnews kutip melalui Kompas TV.
Pemilik Markobar itu juga mengatakan tidak bisa membalas dukungan dari para relawan dengan materi.
Gibran menuturkan, ia mengetahui yang diinginkan oleh para relawan bukanlah materi melainkan lompatan dan percepatan agar Solo lebih maju lagi.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto/Faisal Mohay) (Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra) (Kompas.com/Ihsanuddin/Labib Zamani/Haryanti Puspa Sari)
Sumber:
Kompas.com: Ngabalin Sebut Gibran Tak Pernah Bicarakan Pencalonannya di Pilkada Solo ke Jokowi
Tribunnews.com: Gibran Tak Penuhi Syarat Pencalonan Kepala Daerah, Sekjen PDIP: Kami Pertimbangkan Kehendak Rakyat