Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Banjir Jakarta

Dede Budhyarto Sebut Sutopo Purwo Nugroho Pernah Prediksi Banjir Jakarta di Tahun 2020, Ini Pesannya

Dede Budhyarto enang sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho yang memperlihatkan kondisi wilayah di Jakarta yang seharusnya segera dibenahi.

Editor: Sansul Sardi
Twitter @kangdede78
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78) 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejumlah titik di kawasan Jabodetabek masih terendam banjir sejak Rabu (1/1/2020).

Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada malam pergantian tahun pada Selasa (31/12/2019).

Tentunya adanya bencana ini banyak menimbulkan kerugian dari berbagai sektor.

Di media sosial pun banyak orang-orang yang malah mempertanyakan sikap para pemimpin terkait cara penanggulangan banjir dengan segera.

Dari banyak sekian cuitan di media sosial yang terlibat aksi saling menuduh dan menyalahkan, ada salah cuitan di Twitter milik salah satu koordinator tim Buzzer Ahok yang mencuri perhatian.

Cuitan tersebut berasal dari Dede Budhyarto.

8 Artis Ini Terkena Dampak Banjir Jakarta, Ada Yuni Shara hingga Anya Geraldine

Alih-alih menyalahkan oknum yang menyebabkan banjir ataupun cara cepat untuk penanggulangan banjir, Dede Budhyarto malah mengingat sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho atau kerap disapa Sutopo.

Seperti diketahui, mantan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini sudah berpulang karena kanker paru-paru di Guangzhou, Tiongkok pada 7 Juli 2019 lalu.

Mengingat sosok Sutopo, Dede menscreenshoot potongan-potongan postingan almarhum melalui akun Twitter @Sutopo_PN.

Hasil tangkapan layar Dede tersebut rupanya berupa kumpulan pesan Sutopo semasa hidup beliau yang berkaitan dengan banjir Jakarta.

"Walaupun ini mungkin hanya kebtln semata, namun semua pengguna Medsos tau sosok Alm.
@Sutopo_PN
, beliau sdh memprediksi #banjir2020

Pesan baik dari almarhum untuk pemangku kepentingan di Pemprov
@DKIJakarta
&
@aniesbaswedan," tulis akun @kangdede78.

Ini Fakta Banjir Jakarta: 3 Instruksi Jokowi, PLN Lakukan Pemadaman, hingga 9 Korban Meninggal Dunia

Hasil penelusuran TribunTernate.com dari unggahan Dede tersebut, terdapat beberapa empat potret di cuitan Sutopo yang memperlihatkan kondisi wilayah di Jakarta yang seharusnya segera dibenahi agar terhindar banjir.

Potret pertama: 

Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78)

"Jakarta penah banjir pada tahun 1621, 1654, 1873, 1918, 1979, 1996, 1999, 2002, 2007, 2013, 2014, 2015, 2017, dan 2018. Apakah 2019 masih akan banjir lagi? #banjir #BanjirJakarta #WaspadaBanjir #Jakarta @BNPB_Indonesia," tulis Sutopo pada 7 Februari 2018.

Potret kedua:

s
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78)

"Lanjutkan normalisasi sungai jika ingin mengurangi banjir di bantaran Sungai Ciliwung. Bantaran sungai di daerah Srengseng Sawah, Rajawati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, dan Bidara Cina perlu dinormalisasi!
Lanjutkan!," tulis Sutopo pada 6 Februari 2018.

Jakarta Banjir, Erick Thohir Gratiskan Tol Dalam Kota 18 Jam: Ini Bentuk Kompensasi

Potret ketiga:

d
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78)

"Permukiman padat di dalam badan sungai harus dipindahkan untuk mengatasi banjir Jakarta. Harusnya lebar sungai 20-30m tapi yang adan 5-10m.," tulis Sutopo pada 17 Januari 2017.

Potret keempat:

d
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78)

"Tidak mungkin mengatasi banjir Jakarta tanpa normalisasi sungai, Kali Pulo perlu lebar minimal 10-20 meter agar dapat mengalirkan debit banjir. Saat ini hanya 1-3 meter saja. Tanggul tak selamanya mengamankan banjir secara mutlak.," tulis Sutopo pada 17 Desember 2017.

Tak sampai disana saja, Dede juga turut mengenang sosok Sutopo yang sangat berperan besar saat Indonesia terkena bencana alam.

Memang, semasa hidupnya, Sutopo dikenal sangat aktif menyampaikan pesan situasi bencana terupdate kepada masyarakat.

Bahkan saat ada berita hoax yang beredar di masyarakat terkait bencana, sosok Sutopo ikut andil memberikan klarifikasi.

Banjir Masuk ke Rumahnya, Nikita Mirzani Colek Anies: Pak Jakarta Kelelep, Untung Uler Ga Berenang

"Ketika bencana terjadi di negeri ini, beliaulah yg menyampaikan situasinya ke publik.

Pun ketika ada hoax yg beredar saat bencana terjadi, beliaulah yg meluruskan informasi hoax tersebut.

Semoga tenang disana Pak, jasamu kpd negeri ini akan selalu dikenang," pungkas Dede Budhyarto.

Di akhir tulisannya Dede masih mengunggah tulisan Sutopo tentang salah satu cara efektif yang telah menyebabkan banjir cepat surut di kawasan Kampung Pulo.

r
Tangkapan layar dari Twitter @Sutopo_PN (Twitter @kangdede78)

"Pelebaran, memperdalam dan menata tebing Sungai Ciliwung di Kampung Pulo telah menyebabkan banjir cepat surut. Apakah ini disebut normalisasi atau naturalisasi? Jawab yang benar. #BanjirJakarta @BanjirJakarta #banjir #jakarta," tulis Sutopo pada 18 Februari 2018.

3 Instruksi Jokowi untuk Penanganan Banjir Jabodetabek

Dilansir dari Kompas.com, terkait bencana banjir saat ini Presiden Joko Widodo telah memberikan tiga instruksi dalam menyikapi banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

Instruksi pertama, memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi, hingga tim SAR bergerak bersama menanggulangi banjir.

Jokowi menyebut, keselamatan warga harus diutamakan.

"Jadi BNPB, pemerintah provinsi, SAR, semuanya harus segera bergerak bersama-sama. Untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan pada warga yang terkena bencana banjir," kata Jokowi di Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (1/1/2020), dipantau dari live streaming YouTube Sekretariat Presiden.

Instruksi kedua, Jokowi meminta supaya supaya fasilitas-fasilitas umum segera dinormalisasi.

Sebab, hingga saat ini, sejumlah failitas umum masih tak beroperasi, seperti Bandara Halim Perdanakusuma, Tol Cikampek, dan beberapa titik tol lainnya.

"Saya kira ini harus segera dinormalisasi, sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," ujar dia. 

Ketiga, Jokowi memerintahkan pemerintah pusat dan provinsi harus bekerja bersama-sama untuk menanggulangi banjir.

Ia menyebut bahwa saat ini pemerintah pusat juga tengah berupaya membangun sejumlah waduk, untuk mengantisipasi banjir ke depan.

Oleh karenanya, banjir Jabodatebek saat ini harus ditangani secara bersama-sama.

"Karena pemerintah pusat memang ini baru dalam proses dan belum selesai, misalnya Waduk Cimahi, Waduk Ciawi mungkin baru tahun depan selesai, tetapi, di luar itu, semuanya harus dikerjakan," kata Jokowi.

Jokowi juga berpesan supaya seluruh warga terdampak untuk berhati-hati. Sebab, menurut kepala negara, keselamatan menjadi hal yang paling utama.

"Yang paling penting adalah yang berkaitan dengan keselamatan warga," kata dia.

Hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di beberapa kawasan sejak Rabu (1/1/2020).

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.

Ketujuh kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur. Ketujuhnya adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdana Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.

(TribunTernate.com/Sri Handayani)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved