Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

CPNS 2019

Catat! Ini Tipe Soal TWK yang Bakal Muncul Banyak di SKD CPNS 2019

PENERIMAAN CPNS 2019 kini sudah akan memasuki tahap tes seleksi kompetensi Dasar (SKD).

Editor: Sansul Sardi
tribunnews
Pemerintah buka lowongan untuk CPNS dan PPPK 

TRIBUNTERNATE.COM - Saat ini Penerimaan CPNS 2019 telah memasuki tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

Dari Kementerian PAN-RB memberi batas SKD harus dilakukan antara 27 Januari 2020 sampai dengan 28 Februari 2020. 

Seperti apakah soal SKD CPNS 2019?

Petugas verifikator memeriksa berkas lamaran pelamar CPNS yang melamar ke Pemkab Garut, Selasa (3/12/2019)
Petugas verifikator memeriksa berkas lamaran pelamar CPNS yang melamar ke Pemkab Garut, Selasa (3/12/2019) (KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Tampaknya tipenya tidak akan terlalu jauh berbeda dengan CPNS 2018 lalu. 

Soal SKD pada dasarnya terdiri dari 3 jenis, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK), tes inteligensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP). 

Tahun 2018, TKP menjadi momok bagi para pendaftar CPNS

Soal TKP cenderung terlampau sulit, sehingga membuat banyak pelamar gugur. 

Bahkan Kemenpan-RB sampai membuat aturan baru saking terlalu banyak CPNS gugur akibat TKP. 

Sementara itu, tipe soal TWK tahun lalu cenderung jarang soal-soal hafalan.

Mayoritas adalah soal-soal pengamalan pancasila, tetapi dalam bentuk rumit. 

Soalnya dibuat agar para pelamar bingung menentukan jawabannya. 

Nah, tampaknya tipe soal TWK itu akan keluar lagi pada SKD CPNS 2019. 

Untuk itu para pelamar harus benar-benar mempelajari pengamalan pancasila. 

Caranya tentu saja dengan memahami 45 butir pengamalan Pancasila dengan baik. 

Inilah 45 butir pengamalan Pancasila : 

Sila 1 : Ketuhanan YME

- Bangsa Indonesia percaya dengan Tuhan YME

- Percaya, Taqa sesuai agama masing-masing

- Menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama

- Kerukunan hidup antar umat beragama

- Agama/kepercayaan hubungan pribadi manusia dengan Tuhan

- Bebas menjalankan ibadah

- Tidak memaksakan agama

Sila 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab

- Memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat

- Kesamaan derajat, hak, kewajiban asasi tanpa membedakan

- Saling mencintai sesama

- Tenggang Rasa

- Tidak semena-mena ke orang lain

- Menjunjung nilai kemanusiaan

- Kegiatan kemanusiaan

- Membela kebenaran dan keadilan

- Bangsa Indonesia bagian dari seluruh umat manusia

- Menghormati dan kerjasama dengan bangsa lain

Sila 3 : Persatuan Indonesia

- Kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan

- rela berkorban untuk negara

- Cinta tanah air

- Bangga atas bangsa tanah air

- Ketertiban dunia > dasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial

- Persatuan dasar bhineka tunggal ika

- Pergaulan > persatuan dan kesatuan bangsa

Sila 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

- Kedudukan, hak, kewajiban sama

- Tidak memaksakan kehendak

- Musyawarah untuk kepetingan bersama

- Musyawarah > mufakat > kekeluargaan

- Menghormati, menjunjung keputusan musyawarah

- Dalam musyawarah mendahulukan kepentingan bersama

- Musyawarah berdasarkan akal sehat dan hati nurani

- Keputusan musyawarah menjadi tanggung jawab moral, benar, adil, dan persatuan

- Wakil rakyat > permusyawaratan

Sila 5 : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

-Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

- Menghormati hak orang lain.

- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

- Suka bekerja keras.

- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Contoh-Contoh Pengamalan Sila Ke-5 (Kelima) Pancasila

-Berlaku adil terhadap sesama
-Menghormati hak orang lain atas dasar keadilan
-Suka bekerja keras
-Tidak berperilaku boros
-Tidak bergaya hidup mewah
-Suka berhemat
-Tidak melanggar peraturan yang berkaitan dengan kepentingan umum
-Tidak menyalahgunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi
-Tidak merusak fasilitas umum
-Tidak malas dalam bekerja
-Menghargai hasil karya orang lain
-Tidak menggunakan mobil pribadi untuk kebut-kebutan di jalan raya
-Tidak merusak lingkungan yang dapat membahayakan masyarakat
-Melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan bersama
-Gotong royong membangun jalan
-Gotong royong membersihkan sungai
-Membantu perekonomian masyarakat dengan memberikan pelatihan usaha
-Memberdayakan potensi wisata desa
-Menjaga suasana kekeluargaan di lingkungan masyarakat
-Tidak bersikap pilih kasih dalam pergaulan di masyarakat
-Menolong orang lain untuk mandiri
-Berpartisipasi untuk membangun desa
-Tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat sekitar
-Memelihara fasilitas umum
-Gotong royong membangun jembatan
-Menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban secara seimbang
-Melindungi hak-hak orang lain
-Melakukan kegiatan untuk kesejahteraan bersama
-Tidak melakukan pemerasan terhadap orang lain
-Tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu tetangga.(cc)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jangan Salah Belajar, Ini Tipe Soal TWK yang Bakal Banyak Keluar di SKD CPNS 2019

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved