Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sunda Empire

Petinggi Sunda Empire Pernah Kenakan Sorban dan Kecam Oknum Banser yang Bakar Bendera Tauhid

Rangga Sasana ungkap tujuan berdirinya Sunda Empire adalah untuk menjaga tatanan bumi dan keselamatan umat manusia di dunia.

Editor: Sansul Sardi
Sumber: Kompas TV/Michael
Ki Ageng Ranggasasana, salah satu pejabat Sunda Empire memberikan tanggapan atas munculnya foto Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso bersama pimpinan Sunda Empire, Minggu (19/1/2020) di Yogyakarta. 

TRIBUNTERNATE.COM - Belakangan ini, Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana tengah menjadi perbicangan hangat publik.

Sebelumnya kemunculan Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda yang disebut terjadi di Bandung, Jawa Barat, memang membuat geger masyarakat.

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana ungkap tujuan berdirinya Sunda Empire adalah untuk menjaga tatanan bumi dan keselamatan umat manusia di dunia.

Ia juga mengklaim kekaisarannya mampu mengendalikan senjata nuklir.

Rangga Sasana ternyata memiliki akun YouTube sejak tahun 2018 dengan kanal Pangeran Rangga.

Pada unggahannya tanggal 22 Oktober 2018 ia tampil menggunakan jubah putih dan bersurban.

Dalam video berdurasi 2 menit 32 detik tersebut ia mengecam tindakan Banser NU yang membakar bendera tauhid.

Dijual Rp 3,4 Miliar, Lumba-lumba Ini Diperlakukan Kejam untuk Hibur Wisatawan, Banyak yang Mati

5 Juta Warga Tinggalkan Wuhan Akibat Virus Corona, Pemerintah China Ramal Bakal Ada 1.000 Kasus Baru

Diawal video ia mengucapkan salam dan menyapa seluruh warga negara Indonesia khususnya kaum muslim.

"Assalammualaikum, yang saya muliakan wahai seluruh warga negara Indonesia dan khususnya seluruh kaum muslimin dan muslimat," ujarnya.

Rangga menyatakan tidak terima dengan peristiwa pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum Banser.

"Baru saja kita telah teruji dari oknum perbuatan Banser yang telah membakar bendera tauhid
Lailaha illaallah talah dibakar. Tentu kita tidak bisa terima begitu saja khususnya terlukai dari semua hati kaum islam di indonesia maupun dunia," ungkapnya.

Dengan tegas ia mengutuk perbuatan tersebut dan meminta ketua PBNU untuk bertanggungjawab.

"Atas nama pemimpin besar revolusi sistem Republik Indonesia, mengutuk dari oknum perbuatan itu dan untuk tidak diulangi lagi dari siapapun oleh golongan manapun. Dan khususnya kepada ketua umum PBNU harus bertanggungjawab," imbuhnya.

Menurutnya kecaman ini tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden dan meminta pelaku pembakaran bendera tauhid untuk dihukum seberat-beratnya.

"Kiranya ini tidak menjadi masalah bagi hajat besar bangsa yang ada yaitu dalam pencalonan Presiden. Ini tidak ada persoalan pencalonan pak Jokowi maupun Prabowo."

Bangun RS Khusus Corona Cuma 10 Hari, Pekerja Konstruksi China Patut Diacungi Jempol

Putri Iis Dahlia Kena Semprot Seorang Selebgram Gara-gara Bandingkan Artis India dan Korea

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved