Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sunda Empire

Sosok Petinggi Sunda Empire Terungkap, Rangga Sasana Disebut Punya 7 Anak Padahal Masih Bujang

Polda Jawa Barat meningkatkan laporan kasus terkait Sunda Empire dari penyelidikan ke penyidikan dan segera menetapkan tersangka.

Editor: Sansul Sardi
Sumber: Kompas TV/Michael
Ki Ageng Ranggasasana, salah satu pejabat Sunda Empire memberikan tanggapan atas munculnya foto Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso bersama pimpinan Sunda Empire, Minggu (19/1/2020) di Yogyakarta. 

"Awalnya nanti pasti mengkalrifikasi dulu. Ini kan masih penyelidikan, tahap penyelidikan.

Nanti akan mengklarifikasi saksi-saksi termasuk saksi pelapor, juga ada saksi-saksi pada saat di TKP, pada saat acara tersebut," bebernya.

Jumat lalu, Roy melaporkan petinggi Sunda Empire Rangga Sasana ke Polda Metro Jaya atas sangkaan melakukan pelanggaran penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik dirinya.

Sibuk Rawat Pasien Virus Corona, Tim Medis China Terpaksa Pakai Popok Dewasa

Kareena Kapoor Semprot Putri Iis Dahlia yang Rasis Bandingkan Artis India dan Korea: Jaga Ucapanmu!

"Kalau memang (nanti) unsurnya memenuhi nanti akan dinaikan ke tinhkat penyidikan. Kita tunggu saja," ujar Yusri.

Langkah Roy Suryo mempolisikan Rangga Sasana dilatarbelakangi sejumlah pengakuan Rangga soal sejarah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara di program stasiun televisi, ILC.

Roy disebut tidak mengerti sejarah lembaga PBB dan NATO.

"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah."

Selain  itu, kata Roy, Rangga Sasana juga diduga menyebarkan berita bohong dengan mengubah informasi tentang PBB di Wikipedia.

Saat itu, dari tangkapan layar telepon genggam tertulis di Wikipedia bahwa PBB berdiri di Lembang, Bandung.

"IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar dan tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," kata dia.

Hal lain yang mendorong Roy Suryo mengambil langkah hukum ini karena tidak adanya orang yang berani membuat laporan ke polisi kendati Rangga Sasana kerap menyampaikan pernyataan 'ngawur' tentang Sunda Empire di media massa.

Dalam sejumlah pengakuan di media massa, Rangga Sasana menyebut posisi Sunda Empire yang berada di atas PBB dan pasukan keamanan NATO.

Menurutnya, pemerintahan sejumlah negara di dunia berakhir pada 15 Agustus 2020 mendatang.

Katanya, hal itu merujuk pada berakhirnya masa jabatan Paus Paulus sebagai Pemimpin Vatikan.

Selanjutnya, setelah seluruh negara berakhir dan tergabung dalam satu kesatuan, mereka katanya akan berada di bawah pemerintahan Sunda Empire.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved