Virus Corona
Meski Negatif Corona, Lonjakan Harga Masker di Indonesia Lebih Mahal dari Emas Disoroti Media Asing
Stok masker yang menipis di tanah air, lantas dijadikan sebagai alasan bagi beberapa penjual untuk menaikkan harga masker menjadi tak masuk akal.
Namun, pada kondisi cuaca normal, tidak banyak memengaruhi kesehatan seseorang.
• Viral, Foto Miris Tim Medis Pasien Corona: Wajah Bekas Masker hingga Tangan Keriput dan Luka
• Minggu Pagi Batik Air Evakuasi WNI di Wuhan, Anak Usaha BUMN Ekspor Masker Senilai Rp 1,2 M ke China

David berkata, Indonesia dan beberapa negara tetangga lainnya yang berdekatan secara geografis memiliki kondisi cuaca yang relatif sama normalnya.
Bagaimana dengan matahari?
Beberapa orang mengatakan, sinar matahari di Indonesia adalah alasan di balik tidak adanya kasus virus corona Wuhan atau Covid-19 di negara ini.
Namun, hingga saat ini, belum ada penjelasan atau bukti ilmiah yang mampu menjelaskan hubungan keduanya.
"Informasi ini yang saya tidak bisa jawab. Pengaruh cuaca dan matahari itu relatif," kata dia.
David hanya menganjurkan, seseorang lebih baik banyak beraktivitas di alam terbuka, terutama yang masih asri.
Dengan beraktivitas di luar ruangan, kekebalan tubuh meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kondisi fisik dan mental, terutama dalam mencegah penyakit, termasuk mencegah Covid-19.
Bagaimanapun, sinar matahari terbukti baik bagi tubuh karena dapat memberi sumber nutrisi, seperti vitamin D dan E.
Untuk diketahui, Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2).
Akan tetapi, jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Media Asing Soroti Kenaikan Harga Masker di Indonesia Lebih Mahal dari Emas, Meski Negatif Corona