Yenny Wahid Minta Direksi Garuda Tak Gali Lubang Tutup Lubang & Karyawan Tak Dapat Perlakuan Spesial
Yenny Wahid meminta jajaran direksi maskapai itu tak mencari utang baru untuk menutupui utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
"Kami lagi restructuring, kami akan raise fund lagi," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Irfan belum bisa mendetail berapa porsi kas dan utang baru untuk melunasi utang yang segera jatuh tempo.
Kendati demikian, Irfan memastikan bahwa utang baru yang akan dikumpulkan maskapai pelat merah tersebut tidak akan lebih besar dari Rp 7 triliun. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Tak Ada Lagi Karyawan Garuda Dapat Perlakuan Spesial
Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid menegaskan, ke depannya tak ada lagi perlakuan spesial kepada karyawan yang mempunyai kedekatan dengan petinggi-petinggi di maskapai plat merah itu.
“Ke depan aturan perusahaan benar-benar diikuti, enggak ada lagi keluhan-keluhan bahwa ada (karyawan dapat) special threatment karena ada kedekatan-kedekatan pribadi,” ujar Yenny di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu memastikan ke depannya penempatan seseorang di posisi tertentu sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Bukan berdasarkan kedekatan pribadi.
“Ke depan perlu membangun sistem yang lebih transparan, harus kami dorong agar diadopsi direksi lebih baik lagi,” kata Yenny.
Yenny menambahkan, itu merupakan komitmen dari para jajaran komisaris Garuda Indonesia.
Nantinya, jajaran direksi didorong untuk ikut menjalankan komitmen tersebut.
• Sikap Irfan Setiaputra saat Tangani Isu Pelecehan Pramugari Garuda, Triawan: Lindungi Perempuan BUMN
• Erick Thohir Pilih Yenny Wahid dan Triawan Munaf Jadi Komisaris Garuda Indonesia, Ini Alasannya
“Semua berdasarkan data yang jelas, bahwa orang naik pangkat karena memang dia punya kompetensi yang sudah dicapai. Itu komitmen yang terus kita dorong agar diadopsi oleh direksi dalam melakukan tata kelola perusahaan ke depannya,” ucap dia.
Sebelumnya, Yenny Wahid meminta jajaran direksi maskapai itu tak mencari utang baru untuk menutupui utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu meminta agar jajaran direksi maskapai plat merah itu lebih kreatif dalam mencari pendanaan.
Yenny mencontohkan, upaya yang bisa dilakukan direksi, yakni restrukturisasi utang.