Virus Corona
Fakta-fakta di Balik Solo KLB Virus Corona: 62 Orang Dikarantina hingga Sekolah Diliburkan 14 Hari
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona di Solo, Jawa Tengah.
Warga yang sempat berhubungan maupun bertemu dengan pasien positif Covid-19 tersebut diminta melapor.
Laporan bisa ditujukan ke rumah sakit rujukan terkait virus corona yang ada di Jawa Tengah.
"Saya butuh bantuan masyarakat untuk membantu siapa bertemu siapa, tidak usah takut. Karena kita akan proaktif membantu memeriksa," kata Ganjar saat berkunjung ke Solo, Jumat (13/3/2020).
Gubernur mengatakan, pemerintah dan pihak berwenang akan menjamin kerahasiaan identitas pelapor.
Jajarannya, lanjut Ganjar, juga akan melakukan pelacakan pada keluarga pasien positif virus corona.
• Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan di Tubuh hingga 5 Minggu Setelah Terinfeksi
• WHO Surati Jokowi, Minta Indonesia Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
4 Toko Ditutup
Terkait penelusuran riwayat kontak pasien meninggal yang positif virus corona, Ganjar mengatakan, pemerintah menutup 4 toko di Solo, Jawa Tengah.
Penutupan ini merupakan tindak lanjut pelacakan riwayat pasien yang dilakukan oleh pemerintah.
"Ada sekitar empat toko untuk kita minta ditutup dulu. Ada isolasi paling tidak selama sehari untuk dilakukan pengecekan full dari pemerintah," kata Ganjar.
Gubernur juga meminta, tempat-tempat keramaian menyediakan fasilitas cuci tangan.
Namun Ganjar menambahkan, sebaiknya warga menghindari tempat-tempat keramaian hingga situasi kondusif.
"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," kata dia.
62 orang dikarantina
Penelusuran riwayat juga menyasar orang-orang terdekat dengan pasien.
Sebanyak 62 orang warga kini menjalani karantina mandiri.
62 orang itu dipastikan pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.
"Kita kan tidak tahu. Dengan dikarantina dia bisa istirahat, satu. Kedua, kalau terjadi infeksi kan bisa memutus. Istilahnya melokalisir. Mencegah ini kan lebih baik dari pada terlambat," kata Kepala Dinas Kesehatan Surakarta Siti Wahyuningsih.