Virus Corona
Cerita 3 Pasien Sembuh dari Corona: Alami Demam Tinggi, Batuk sampai Rontgen dan Tes Darah
3 Pasien sembuh dari corona membeberkan kisah awal dinyatakan positif Covid-19, hingga menjalani perawatan di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.
Selanjutnya, cerita pun berlanjut oleh MD ibunda ST.
• Wakil Wali Kota Bogor Ungkap Selain Bima Arya, Satu Pejabat Pemkot Positif Corona
Ia mengatakan bahwa pada tanggal 16 Februari dirinya merasa lemas hingga sakit pada bagian tulangnya.
Sampai akhirnya, ia pun memutuskan untuk berobat ke dokter bersama ST dan mendapat obat-obatan yang segera dikonsumsinya lantaran didiagnosis mengalami gejala tifus.
MD mengatakan, ketika itu kondisinya masih lebih kuat dibandingkan ST yang sangat lemas.
“Saya masih kuat ya malah ST yang lemas banget. Terus dibilang saya tifus ya harus dirawat. Nah kakak aku yang di Austria itu mendesak aku untuk tes Covid-19, saya masih pikir ah masa sih."
"Sampai akhirnya aku naik ambulans dibawa ke RSPI Sulianti Saroso sampai kaya aduh gila deh ini hidup ku bakal kayak apa. Sampai disana Minggu pagi kami diisolasi di ruang masing-masing. Mungkin saya memang sakit tapi daya tahan tubuh sudah naik,” katanya.
Terakhir, RA anak dari MD dan merupakan kakak ST bercerita bahwa dirinya memang tidak tinggal bersama ibu dan adiknya, melainkan sedang pergi berlibur ke Indonesia ketika wabah Covid-19 ini menyerang keluarganya.
“Saya kan sebenernya gak tinggal di sini, pekerjaan saya membawa saya touring dan ikut konferensi internasional. Nah kebetulan awal Januari 2020, saya dua pekan ikut konferensi internasional di New York, tiga hari terakhir di sana saya demam sampai 39 derajat dibawa ke dokter, terus saya bilang saya mau terbang ke Austria karena saya akan melanjutkan hidup disana,” ucap RA.
• Terus Melemah karena Virus Corona, Rupiah Bergerak ke Level Terburuk Sejak 1998
Lanjut RA, dokter tersebut mengatakan padanya bahwa demamnya akan turun dan ia pun bisa melakukan perjalanan ke Wina, Austria.
“Dokter bilang gak apa demam saya akan turun dan memang benar demam saya turun, saya naik pesawat gak apa. Sampai di Wina saya cek ke dokter saya dan dia bilang saya radang tenggorokan, saya dikasih antibitok dan saya pun sembuh total,” tuturnya.
Sebulan berlalu, RA pun terbang ke Indonesia dan mendarat di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2020 silam.
Selang dua hari tiba di Jakarta, ia pun berjumpa dengan ST.
“Tanggal 16 Februari 2020 saya tiba-tiba drop lemas banget harus tidur, barengan nih sama ST bahkan duduk saja malas sampai tidur-tiduran. Saya gak meriang sih hanya merasa badan hangat saja sedikit,” ucap RA.
Singkat cerita, tanggal 2 Februari 2020 ia pun mendapat kabar buruk bahwa ibu dan adiknya dinyatakan positif corona.
“Tanggal 2 saya dengar ST sama ibu positif corona dan siangnya saya langsung menjalani tes juga. Kalo perkiraan saya juga gitu badan saya memang sudah 1,5 minggu sudah merangi virusnya, makanya ada demam sedikit tapi karena daya tahan tubuh saya lagi kuat ya gak ada kelanjutan gejala apa-apa,” imbuhnya.
Selama menjalani masa isolasi, RA berujar dirinya pun dalam keadaan sehat.
Hanya keluhan dahak saja yang dirasakannya dan tak ada jarum infus yang menancap di tangannya seperti ibu dan adiknya.
(Tribunjakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah 3 Pasien Sembuh dari Corona: Demam Tinggi, 3 Kali Ganti Baju Sehari, Rontgen dan Tes Darah