Virus Corona
Deretan Peristiwa Penegakkan Social Distancing, dari Hajatan Terpaksa Dibubarkan hingga Gerebek Kafe
Sejumlah peristiwa yang menggambarkan sulitnya menerapkan imbauan social distancing di sejumlah daerah di tengah wabah corona.
Namun, Barkati pun akhirnya memutuskan untuk menunda resepsi pernikahan putrinya yang rencananya akan digelar Minggu (22/3/2020).
Barkati menyebut, keputusan itu diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, Barkati sempat bersikukuh untuk tetap melaksanakan resepsi putrinya yang telah direncanakan lama.
Dirinya juga sempat menjelaskan telah menyiapkan tim medis hingga ambulans di lokasi resepsi.
“Insyaallah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik. Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakan dan menjalankan kita semua,” kata Barkati sebelum memutuskan untuk menunda acara resepsi.
• Update: Tambah 64, Total Pasien Positif Corona di Indonesia Ada 514 Orang, 29 Sembuh & 48 Meninggal
• Detik-detik Pesawat Hercules TNI Angkut Alat Kesehatan Corona di Shanghai, Diiringi Rintik Hujan
Pengunjung kafe di Surabaya dibubarkan

Sebuah video polisi membubarkan pengunjung di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 49 detik itu tersebar di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp pada Minggu (22/3/2020).
Salah satu anggota polisi tampak menggunakan pengeras suara meminta pengunjung kafe membubarkan diri.
Polisi meminta mereka membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dulu.
"Saya beri waktu 10 menit, semua pengunjung kafe diminta segera membubarkan diri," kata polisi yang memegang pengeras suara dalam video itu.
Sementara itu, Kapolsek Wiyung Kompol M Rasyad, membenarkan aksi pembubaran itu.
"Itu kafe di jalan raya Wiyung-Menganti. Yang membubarkan dan membawa pengeras suara itu saya," kata Rasyad, dihubungi melalui telepon, Minggu sore.
Pentingnya social distancing

Sementara itu, menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tingkat kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona dirasa masih rendah.
Dirinya pun memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), untuk turun tangan mengedukasi masyarakat tentang bahaya corona. Satpol PP di Jateng, menurut Ganjar, akan menjadi polisi Covid-19.
"Pembentukan polisi covid ini karena saya melihat apa yang terjadi di masyarakat. Masih banyak masyarakat yang merasa bahwa saat ini belum darurat, sehingga kesadaran untuk menjaga diri belum ada," kata Ganjar saat memimpin rapat penyusunan rencana operasional penanggulangan Covid-19 bersama seluruh kepala dinas di lingkungan Pemprov Jateng, di Semarang, Minggu (22/3/2020).