Virus Corona
Najwa Shihab Terenyuh Lihat Perawat Diusir hingga Jenazah Covid-19 Ditolak Warga: Jangan Kebablasan!
Najwa Shihab terenyuh melihat sejumlah peristiwa yang dialami korban virus Corona atau Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM - Presenter sekaligus jurnalis senior, Najwa Shihab terenyuh melihat sejumlah peristiwa yang dialami korban virus Corona atau Covid-19.
Ia mengaku patah hati mendengar cerita soal tenaga medis yang diusir lantaran dianggap membawa virus Corona.
Begitu pula dengan jenazah pasien Covid-19 yang ditolak warga di sejumlah tempat.
Bahkan ada mobil jenazah pasien virus Corona yang dilempari batu oleh warga dan videonya viral di media sosial.
Melalui akun Instagram pribadinya, @najwa shihab, pembawa acara Mata Najwa itu mengunggah video berdurasi 5 menit 38 detik pada Selasa (7/4/2020).
Dalam video tersebut, Nana, sapaan akrabnya, mengutarakan rasa keprihatinan terhadap sikap masyarakat yang dinilai kebablasan.
• Soal Napi Koruptor, Najwa Shihab Ucap Terimakasih ke Jokowi hingga Titip Pesan Ini ke Yasonna Laoly
Awalnya, Najwa membagikan cuplikan pemberitaan terkait stigmatisasi di tengah pandemi ini.
Di mana upaya menjaga jarak yang terkadang tak tepat sasaran karena mengandung stigma terhadap mereka yang terpapar virus Corona.
Najwa mencontohkan peristiwa yang terjadi Medan beberapa waktu lalu.
Sekelompok warga sempat menolak proses pemakaman jenazah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal di Rumah Sakit Adam Malik.
Padahal keluarga sudah mengikuti protokol pemulasaraan jenazah Covid-19.
Cerita lain datang dari tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
Setidaknya ada empat perawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, yang diusir dari kontrakan karena dianggap membawa virus Corona.
Mereka bahkan terpaksa tidur di rumah sakit.
Salah satunya dialami oleh pemilik akun Twitter @LusiLouis yang bercerita bahwa ia diusir dari kontrakannya hingga mendapat ancaman dari pemilik kontrakan.
• Viral Video Tenaga Medis Dilempari Batu saat Bawa Jenazah Pasien Covid-19, Warga Teriak: Putar Arah!
Cerita tersebut membuat wanita berusia 42 tahun itu patah hari.
"Cerita yang dibagikan seorang Dokter yang juga membuat saya patah hati," ungkap Najwa Shihab.
"Di satu sisi, kasus-kasus ini menunjukan kesadaran dan kewaspadaan pada virus Covid-19 mulai terbentuk. Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan. Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau menolak jenazah," jelasnya.
Menurut Najwa, tak seharusnya para tenaga medis diperlakukan kurang menyenangkan karena merekalah pahlawan di tengah pandemi virus Corona.
Najwa juga menyebut bahwa pengusiran terhadap tenaga medis tersebut sudah keterlaluan.
"Mereka mempertaruhkan nyawa dengan merawat pasien-pasien dengan peralatan seadanya," kata Najwa.
"Jaga jarak dengan perawat itu wajar. Seperti juga kita harus jaga jarak dengan siapa saja sekarang. Tapi kalau sampai mengusir mereka itu sudah keterlaluan," imbuhnya.
Seharusnya, kata Najwa, masyarakat membantu kebutuhan korban virus Corona agar tidak keluar dari rumah.
"Pasien ODP, PDP adalah korban, bantu mereka mengisolasi diri di rumah masing-masing. Bahkan kita perlu men-support kebutuhan mereka," jelas Najwa.
Pun dengan jenazah Covid-19, Najwa Shihab menilai penolakan yang dilakukan warga itu sangat tidak beralasan.
Dijelaskan Najwa Shihab, pengurusan jenazah Covid-19 sudah sesuai SOP dan jenazah tidak akan menyebarkan virus.
"Sama juga jenazah, kalau terkait corona, biasanya rumah sakit sudah punya SOP dan standar penanganan jenazah. Mereka juga dibungkus secara khusus. Sama sekali enggak masalah dikuburkan di manapun. Karena kalau sudah dikubur, mereka tidak akan menyebarkan virus," kata Najwa Shihab.
• Najwa Shihab Bereaksi Keras Dengar Wacana Yasonna Laoly Bebaskan Koruptor Cegah Corona: Nanti Dulu!
Untuk memperkuat ucapannya, Najwa pun menyertakan penjelasan dari dr Edi Suyanto, Kepala Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya.
"Secara ilmiah ilmu kedokteran, korban atau jenazah kemungkinan menularnya sudah tidak ada. Apalagi virus corona. Dia (virus corona) harus hidup pada inangnya. Inangnya sudah mati, virusnya juga ikut mati. Sama dengan HIV/AIDS, sama dengan H5N1 (Flu Burung)," kutip Najwa Shihab dari dr Edi Suyanto.
Menurut Najwa, tindakan mengusir hingga mengucilkan korban virus Corona justru berbahaya.
Sebab nantinya penyebaran virus Corona akan sulit diputus karena kurangnya keterbukaan dari korban.
"Kalau kita mengusir, kita mengucilkan, menghakimi dan menstigmatisasi korban Corona itu jelas berbahaya. Karena membuat siapapun yang merasakan gejalanya jadi enggan memeriksakan diri. Yang rugi kita semua, virus jadi sulit terdeteksi dan menyulitkan memutus rantai penyebarannya," ungkap Najwa Shihab.
Terakhir, Najwa menyampaikan pesan untuk masyarakat agar tak menjauhi para korban virus Corona.
Karena yang seharusnya dijauhi itu penyakitnya, bukan orangnya.
• Lawan Covid-19, Dian Sastro & Najwa Shihab Lelang Sneakers, 8 Artis Ini Galang Dana hingga Bagi APD
"Melawan Stigma Corona
Belakangan muncul sederet peristiwa stigmatisasi antara satu sama lain dari kita sendiri di tengah pandemi ini.
Mulai dari aksi pengusiran terhadap tenaga kesehatan, hingga mobil ambulans pengantar jenazah pasien COVID-19 yang diblokade hingga dilempari batu.
Di satu sisi, kasus-kasus ini menunjukan kesadaran dan kewaspadaan pada virus COVID-19 mulai terbentuk.
Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan. Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau menolak jenazah.
Ingat jargon lama “jauhi penyakitnya, bukan orangnya”. Seharusnya ini jadi pegangan kita.
Wabah ini diprediksi masih akan berlangsung panjang. Guncangan-guncangan sosial juga akan terjadi.
Inilah saatnya untuk memperkuat solidaritas.
Jarak fisik memang harus direnggangkan, tapi ikatan sosial justru harus dirapatkan.
Kita tidak bisa sendirian mengatasi wabah ini.
Hari ini, soliter seharusnya solider. Jaga jarak dengan penyakit, bukan dengan kemanusiaan.
#CatatanNajwa," tulis Najwa Shihab, Selasa (7/4/2020).
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)