Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Terapi Pijat Sambal di Blitar Semakin Ramai saat Pandemi Corona, Pakai 45 hingga 60 Cabai

Cara pijat dengan treatmen seperti itu dilakukan Mbah Kamar (63), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo Blitar.

TribunJatim.com/Imam Taufiq
Mbah Kamar sedang melakukan pemijatan dengan 'lotion' sambal di Blitar. 

Yang jelas, katanya, ia membuat sambal di saat ada pasien.

Banyak sedikitnya cabai, yang dihaluskan, itu tergantung kondisi tubuh orang yang akan dipijat.

Untuk pasien kurus, misalnya, minimal butuh cabai 40 biji. Namun, buat yang gemuk, itu butuh 60 biji.

"Saat cabai itu kami ulek, juga kami beri minyak. Setelah halus, baru dilakukan terapi. Orang yang saya pijat harus dengan posisi seperti tidur,"ungkapnya.

Bersamaan memijat itu, sambal itu dilulurkan ke seluru tubuh orang yang dipijat itu.

Ia dipijat mulai kaki sampai punggungnya, termasuk dada.

Itu berlangsung sekitar 20 menit, lalu, sekujur tubuh pasien itu dilap, agar biji cabai dan sisa sambalnya, tak tertinggal.

"Sambal itu kan pedas dan terasa panas, namun rata-rata mereka yang sudah kami pijat, terus ketagihan. Namun, saya pesan, sehabis saya pijat, tak boleh mandi pakai air hangat selama dua hari," ujarnya.

Soal tarifnya, mbah Kamar mengaku tak memasang harga.

Itu seikhlasnya atau tergantung keikhlasan si pasien.

Mau memberi berapa pun, ia juga ikhlas.

Katanya, yang penting, dirinya bisa menolong.

"Mereka sembuh, itu saya senang. Dari dulu, saya se-ikhlasnya," paparnya.

Malah, selama terjadi wabah virus Corona ini, mbah Kamar kian kebanjiran order.

Mereka datang dari berbagai kota.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved