Virus Corona
Peneliti Ungkap Alasan Mengapa Tak Semua Batuk adalah Gejala Infeksi Corona
Gejala umum Covid-19 meliputi batuk, demam, dan kelelahan, serta beberapa gejala lebih serius seperti sesak napas dan diare.
Batuk darah bisa jadi gejala sekunder atau komplikasi gejala yang paling sering disebabkan oleh Covid-19.
Dr. Cosgrove menjelaskan, tingkat keparahan kerusakan paru-paru akibat pneumonia kemungkinan menjadi alasan utama mengapa beberapa pasien batuk darah.
Dr. Dela Cruz juga memberikan tanggapan senada.
"Jika itu terjadi, itu bisa berarti infeksi Covid-19 yang lebih parah atau pasien mengalami infeksi bakteri," katanya.
Segala jenis pneumonia virus atau bakteri dapat menyebabkan hemoptisis, tidak hanya pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19.
Tentu saja, batuk darah bisa menimbulkan kegelisahan pasien dan keluarga mereka, tetapi ini benar-benar tidak boleh diabaikan.
"Dalam kondisi lingkungan saat ini, batuk darah harus diperhatikan dan dievaluasi secara tepat, terutama jika hemoptisis dikaitkan dengan sesak napas," kata Dr. Dela Cruz. (Kompas.com/Gading Perkasa)
Tak Semua Batuk adalah Gejala Infeksi Corona
Wabah virus corona yang semakin meluas di berbagai negara membuat sebagian masyarakat semakin khawatir.
Namun, ada baiknya untuk kembali mengingat gejala-gejala yang mengarah pada infeksi virus ini.
Selain demam, gejala lainnya yang juga bisa diperhatikan adalah gejala batuk kering.
Ingatlah bahwa tidak semua batuk merupakan gejala corona, tetapi bagaimana membedakannya?
Batuk adalah reaksi defensif alami tubuh untuk mengeluarkan iritan, seperti lendir, debu, asap, atau penyebab alergi.
Hampir 60 persen kasus positif Covid-19 dilaporkan disertai gejala umum berupa batuk kering.
Mengacu data tersebut, wajar jika banyak orang khawatir ketika mulai batuk atau orang di sekitarnya mengalami batuk.
• Anggap WHO Gagal Tangani Pandemi Covid-19, Donald Trump Resmi Hentikan Sementara Aliran Dana
• Meski 3 Minggu di Rumah Terus, Wanita Ini Tertular Virus Corona Setelah Terima Barang Online