Dikira Anggota Gengster, Pemuda di Surabaya Pingsan Dikejut Listrik, Polisi Bantah Salah Tangkap
Seorang warga Donorejo IV Surabaya, Jawa Timur, Miftahul Ulum (23), mengaku mendapat siksaan fisik dan verbal oleh oknum polisi karena dikira gengster
Setelah dikejar dan tertangkap, Ulum tak diberi kesempatan bicara. Satu dari dua orang oknum polisi itu meminta Ulum tiarap dan bahkan menendang wajah Ulum.
Satu lainnya mengeluarkan benda serupa pistol namun itu adalah stun gun yang mengalirkan tenaga listrik ke lengan kanan Ulum.
"Saya berteriak tolong ke warga, sampai akhirnya warga bergerombol dan nolong saya. Mereka bilang kalau saya ini warga. Terus saya sudah tidak sadarkan diri. Tahu-tahu sudah di rumah sakit," tambah Ulum.
Ulum juga mengatakan jika tidak ada itikad pihak kepolisian untuk mendatanginya dan meminta maaf atas insiden salah tangkap tersebut.
Saat ini, Ulum mengaku trauma dan masih mengalami rasa nyeri pada bagian dada usai penganiayaan yang dilakukan oleh dua oknum polisi tersebut.
4. Pengakuan warga
Syaiful (31) warga sekitar yang juga saksi mata di lokasi mengatakan jika melihat korban meronta ketika mendapat perlakuan kasar petugas.
Warga pun juga sempat berteriak jika korban adalah warga dan bukan anggota kelompok pemuda yang menyerang.
"Korban sedang beli nasi goreng. Saat ada kejadian itu mencoba menyelamatkan diri terus dipegang sama polisi. Diinterogasi. Sempat disiksa fisik pakai alat setrum hingga pingsan. Padahal kami sudah bilang kalau itu warga," kata Syaiful kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).
Akibat kejadian malang itu, korban kini menjalani perawatan di rumah sakit Soewandhi Surabaya.
5. Polisi bantah salah tangkap
Kanit Turjawali Sat Sabahra Polres Pelabuhan Tanjung Perak membeberkan kronologi menurut kepolisian dan dibenarkan oleh Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Ahmad Faisol Amir.
Saat kejadian, polisi yang melakukan patroli mendapat informasi warga terkait adanya aksi kerusuhan di jalan Donorejo yang dilakukan sekelompok pemuda gengster.
"Kami saat itu sedang berpatroli, kemudian ada info dan kami tindaklanjuti. Sewaktu di lokasi semuanya sudah bubar,” ungkap Ipda Bambang (dikutip dari seputarperak.com) kanal berita yang dikelola oleh humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Karena bubar, polisi kemudian melakukan pencarian hingga ke Jalan Sidotopo di sebuah warkop yang masih ramai dikerumuni pemuda.